News

Bejo Sugiantoro Meninggal Begini Perjalanan Legenda Bajul Ijo
Bejo Sugiantoro Meninggal Begini Perjalanan Legenda Bajul Ijo

Bejo Sugiantoro Meninggal, Legenda Sepak Bola Indonesia, Meninggal Dunia Pada 25 Februari 2025 Ia Terjatuh Saat Di Lapangan SIER, Surabaya. Di nyatakan meninggal dunia setelah di rujuk ke rumah sakit setempat. Lahir di Sidoarjo pada 2 April 1977, Bejo mengawali karier profesionalnya dengan Persebaya Surabaya pada tahun 1994. Sebagai bek tengah, ia di kenal dengan kapasitasnya sebagai libero handal. Selama kariernya, Bejo juga memperkuat klub lain contohnya PSPS Pekanbaru, Mitra Kukar, Persidafon Dafonsoro, Deltras Sidoarjo, dan Perseba Bangkalan.
Di ranah internasional, Bejo menjadi tumpuan tim nasional Indonesia periode 1997-2004, dengan 45 penampilan dan membuat dua gol. Bejo Sugiantoro Meninggal sebelumnya Ia turut tampil dalam Piala Asia 2000. Turut meraih medali perak pada SEA Games 1997 serta medali perunggu ketika SEA Games 1999. Setelah pensiun sebagai pemain, Bejo memilih kariernya sebagai pelatih. Ia pernah menjabat menjadi asisten pelatih Persebaya Surabaya dan menjadi pelatih kepala sementara saat tahun 2019. Pada musim 2024/2025, Bejo menjabat sebagai pelatih Deltras Sidoarjo, tim di kota kelahirannya.
Bejo Sugiantoro juga di kenal sebagai ayah dari Rachmat Irianto. Gelandang bertahan yang saat ini memperkuat Persib Bandung dan tim nasional Indonesia. Kepergian Bejo Sugiantoro menyisakan duka mendalam untuk dunia sepak bola Indonesia. Kontribusinya menjadi pemain dan pelatih akan terus di ingat oleh masyarakat. Terutama oleh pendukung Persebaya Surabaya, yang akrab memanggilnya dengan panggilan “Bajul Ijo”. Setelah pensiun sebagai pemain, Bejo meneruskan kariernya sebagai pelatih. Ia pernah menjadi asisten pelatih Persebaya Surabaya dan membantu sebagai pelatih kepala sementara tahun 2019. Pada 2024, Bejo di tunjuk menjadi pelatih Deltras Sidoarjo, klub yang berada di kota kelahirannya.
Kabar Bejo Sugiantoro Meninggal Membawa Kesedihan Bagi Sang Anak Rachmat Irianto
Kepergian Bejo Sugiantoro pada 25 Februari 2025 meninggalkan kesedihan mendalam untuk dunia sepak bola Indonesia, terutama bagi putranya, Rachmat Irianto. Sebagai seorang atlet yang menapaki jejak sang ayah, Rachmat merasakan kepergian yang sangat berpengaruh. Pada waktu pemakaman di TPU Geluran, Sidoarjo, Rachmat tidak bisa menahan tangis saat memeluk foto almarhum ayahnya. Setelah pemakaman, Rachmat memberikan pesan menyentuh lewat media sosial, mengenang ayahnya sebagai pribadi yang selalu menyokong karier sepak bolanya. Ia berjanji akan melanjutkan perjuangan dan keinginan sang ayah dalam dunia sepak bola.
Dukungan dan pesan moril juga datang dari sejumlah pihak, termasuk pelatih Djadjang Nurdjaman. Berharap Rachmat bisa tegar dan terus berprestasi, sesuai harapan almarhum ayahnya. Kabar Bejo Sugiantoro Meninggal Membawa Kesedihan Bagi Sang Anak Rachmat Irianto ketika melantunkan azan dengan suara terseduh. Menahan tangis ketika jenazah ayahnya mulai di kuburkan. Kehilangan ini menjadi pukulan telak untuk Rachmat, tetapi dukungan dari rekan-rekan dan pecinta sepak bola. Di harapkan bisa memberinya kekuatan supaya melanjutkan kariernya. Selanjutnya mewujudkan impian yang sudah ia rajut dengan sang ayah.
Dalam situasi yang penuh kesedihan tersebut, Rachmat menyampaikan pesan emosional lewat media sosialnya. Ia menulis, “Mati urip yo bal-balan” yang artinya “Hidup mati ya sepak bola,”. Menggambarkan begitu pentingnya olahraga sepak bola dalam kehidupan mereka. Rachmat juga berjanji akan meneruskan mimpi sang ayah yang belum tercapai. Menunjukkan niatnya untuk melanjutkan keinginan sepak bola yang di tinggalkan. Dukungan juga berasal dari teman-teman Rachmat di Persib Bandung. Menjelang laga melawan Persebaya Surabaya, para pemain dan ofisial Persib melangsungkan takziah ke rumah duka almarhum Bejo Sugiantoro di Sidoarjo. Mereka menyatakan belasungkawa dan ucapan semangat untuk Rachmat serta keluarganya. Pelatih fisik Persib, Yaya Sunarya, mengucapkan, “Kami berdoa semoga keluarga yang di tinggalkan di berikan ketabahan dan kesabaran.
Skill Yang Di Miliki Selama Aktif Bermain
Bejo Sugiantoro merupakan salah satu bek ternama Indonesia yang di kenal mempunyai keahlian bertahan yang kuat. Selama masih bermain saat membela Persebaya Surabaya dan Timnas Indonesia, menjadi pilar penting di sektor belakang. Kariernya yang mentereng dari akhir 1990-an sampai awal 2000-an membuat namanya di kenang sebagai salah satu bek terbaik Indonesia. Salah satu kelebihan utama Bejo Sugiantoro ialah kapasitas bertahan yang luar biasa. Ia di kenal sebagai bek yang disiplin dalam mengawal kotak pertahanannya. Teknik tekel bersih yang di usungnya menjadi senjata andalan dalam menghentikan pergerakan lawan tanpa melakukan pelanggaran yang tidak perlu.
Ketenangannya ketika berhadapan dengan penyerang lawan menjadikannya dapat memperkirakan pergerakan lawan dengan baik. Sehingga kerap kali mampu merebut bola tanpa membuat pelanggaran. Skill Yang Di Miliki Selama Aktif Bermain selain kemampuan bertahan, Bejo juga di kenal sebagai pemimpin di lapangan. Ia kerap di percaya menjadi kapten, baik di Persebaya maupun Timnas Indonesia. Jiwa kepemimpinannya tampak dalam cara ia mengontrol lini pertahanan dan memberikan arahan kepada teman-temannya. Kecerdasannya dalam membaca permainan membuat Bejo bisa mengkomunikasikan arahan yang baik saat tim sedang dalam tekanan.
Bejo Sugiantoro juga memiliki ketahanan fisik yang terbilang baik. Meski tidak mempunyai postur tubuh yang terlalu tinggi, ia dapat bersaing untuk duel udara karena lompatan dan perkiraan yang tepat. Kemampuan ini menjadikannya tidak hanya tangguh untuk bertahan, namun juga berbahaya saat kondisi bola mati misalnya tendangan sudut. Keuletannya dalam menjaga di bagian belakang acap kali membuat penyerang lawan stres karena susah melewati pengawalannya. Dengan perpaduan skill bertahan yang kuat dan jiwa kepemimpinan, Bejo Sugiantoro menjadi salah satu pemain bertahan terbaik Indonesia.
Prestasinya Selama Membela Timnas
Bejo Sugiantoro adalah salah satu bek legendaris yang pernah memperkuat kesebelasan Timnas Indonesia. Selama berkarier di tim nasional, ia di kenal sebagai pemain yang mempunyai loyalitas tinggi. Bejo menjadi aspek vital dari Timnas Indonesia pada akhir 1990-an sampai awal 2000-an. Prestasinya Selama Membela Timnas menjadi bukti sumbangsih besarnya bagi sepak bola Indonesia. Salah satu raihan terbesar Bejo Sugiantoro bersama Timnas Indonesia ialah ketika menjadi runner-up di ajang Piala Tiger 1996.
Turnamen itu menjadi debut internasionalnya, yang mana ia kemudian cocok sebagai pemain andalan di sektor pertahanan. Meski Indonesia harus puas menjadi runner-up setelah kalah dari Thailand di final, penampilan Bejo memperoleh banyak pujian. Ia menunjukkan permainan bertahan yang kuat dan mampu menahan gempuran lawan dengan tenang. Pada SEA Games 1997 di Jakarta, Bejo Sugiantoro kembali menjadi bagian utama Timnas Indonesia. Ia berperan besar dalam membantu tim Merah Putih melaju sampai laga final. Meski Indonesia harus kembali puas dengan medali perak setelah kalah dari Thailand lewat drama adu penalti.
Pada Piala Tiger 1998, Bejo Sugiantoro masuk menjadi tembok Timnas Indonesia. Meski waktu itu Indonesia hanya bisa berakhir di tempat keempat setelah kalah dari Thailand di perebutan tempat ketiga. Bejo juga membantu dalam perjuangan Timnas Indonesia di babak Pra Piala Dunia 1998 dan 2002. Meski Indonesia gugur melaju ke putaran final, Bejo memperlihatkan penampilan solid dalam sejumlah pertandingan penting. Ia menjadi salah satu pemain yang bisa menjaga pertahanan Indonesia dari gempuran lawan-lawan kuat di level Asia. Demikianlah penjelasan mengenai Bejo Sugiantoro Meninggal.