STY Di Pecat Begini Tanggapan Erick Thohir
STY Di Pecat Begini Tanggapan Erick Thohir

STY Di Pecat Begini Tanggapan Erick Thohir

STY Di Pecat Begini Tanggapan Erick Thohir

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
STY Di Pecat Begini Tanggapan Erick Thohir
STY Di Pecat Begini Tanggapan Erick Thohir

STY Di Pecat, Tanggal 6 Januari 2025 Ketua Umum PSSI, Erick Thohir Menyampaikan Pemberhentian Shin Tae-yong Dari Posisi Pelatih Timnas. Keputusan ini di buat sebagai bagian dari penilaian menyeluruh terhadap kinerja tim nasional. Dengan tujuan menaikkan peluang Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026. Erick Thohir menjelaskan bahwa keputusan ini di dasarkan pada keperluan akan kepemimpinan yang lebih efektif dalam menjalankan taktik. Ia mengatakan adanya masalah komunikasi di ruang ganti yang mempengaruhi penampilan tim.

Erick Thohir menjelaskan bahwa pihaknya telah mewawancarai tiga kandidat pelatih selama kunjungan ke Eropa. Pelatih baru di beritakan datang ke Indonesia pada 11 Januari 2025. STY Di Pecat Erick menegaskan bahwa target utama untuk pelatih baru adalah membawa Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026. Shin Tae-yong, yang mulai melatih Timnas Indonesia pada 2019 dengan kontrak hingga 2027, akan menerima kompensasi sesuai sisa kontraknya. Erick Thohir menyampaikan bahwa tahap pemutusan hubungan kerja ini di laksanakan dengan profesional.

Menurut Ketua Badan Tim Nasional (BTN), Sumardji, Shin Tae-yong menerima keputusan pemecatan ini dan mengucapkan terima kasih. Shin juga mendoakan supaya Timnas Indonesia mampu lolos ke Piala Dunia 2026. Keputusan di buat secara komunikatif berdasarkan penilaian kinerja Shin Tae-yong sebelumnya, dengan konsentrasi pada peningkatan performa tim nasional. Erick Thohir berharap dengan adanya pergantian pelatih, Timnas Indonesia bisa memaksimalkan perolehan poin dalam empat laga sisa kualifikasi Piala Dunia. Ia optimis bahwa perubahan ini tidak akan mengganggu persiapan tim, mengingat masih ada waktu 2,5 bulan sebelum pertandingan berikutnya.

Berikut Pencapaian Sebelum STY Di Pecat PSSI

Shin Tae-yong (STY), yang memimpin Timnas Indonesia sejak 2019, meninggalkan warisan prestasi yang tidak dapat di kesampingkan. Pelatih asal Korea Selatan ini di kenal membawa perubahan nyata dalam gaya bermain tim. Di bawah arahan Shin Tae-yong, Timnas Senior menunjukkan penampilan mengesankan. Salah satu pencapaian besar ialah keberhasilan membawa Indonesia menjadi runner-up Piala AFF 2020. Meski gagal meraih gelar juara, STY berhasil memperlihatkan permainan ofensif dan semangat juang yang tinggi.

Di kualifikasi Piala Asia 2023, Timnas Indonesia mampu lolos untuk pertama kalinya sejak 2007. Berikut Pencapaian Sebelum STY Di Pecat PSSI Ini adalah raihan monumental yang memperlihatkan kemampuan STY untuk meramu tim. Keberhasilan ini juga menjadi bukti bahwa strategi yang di terapkan olehnya berjalan melawan tim-tim kuat seperti Kuwait dan Nepal. Shin Tae-yong juga berkonsentrasi pada pembinaan pemain muda. Ia sukses membawa Timnas U-19 lolos ke Piala Asia U-20 2023. Tim muda ini memperlihatkan peningkatan dalam hal fisik, mental, dan strategi. STY di kenal tidak ragu memberi kepercayaan untuk pemain muda berbakat seperti Marselino Ferdinan, Ronaldo Kwateh, dan Pratama Arhan.

Selain dari sisi teknis, Shin Tae-yong di kenal sebagai sosok yang disiplin. Ia mengedepankan budaya profesionalisme di Timnas Indonesia, contohnya meningkatkan pola latihan, kebiasaan makan pemain, dan konsistensi fisik. Tidak hanya itu, ia juga mendorong para pemain untuk mempunyai mental juara. Ia juga memperbaiki kondisi fisik pemain Indonesia yang sebelumnya selalu menjadi sorotan. Program latihan intensif STY membuat para pemain lebih bugar dan kompetitif, melewati perbedaan fisik dengan lawan-lawan dari negara lain.

Sempat Memperoleh Banyak Kritik Dari Pundit Sepak Bola

Meskipun Shin Tae-yong (STY) membawa sejumlah pencapaian penting untuk Timnas Indonesia, kariernya sebagai pelatih tidak lepas dari kritik tajam. Kritik ini meliputi aspek strategi permainan, seleksi pemain, sampai komunikasinya dengan PSSI dan media. Meskipun STY di nilai berhasil menaikkan kualitas permainan Indonesia, sejumlah pihak merasa bahwa ia belum sepenuhnya memenuhi ekspektasi. Salah satu kritik utama yang selalu muncul ialah ketidakmampuan STY memberikan hasil konsisten dalam kejuaraan besar. Meskipun berhasil membawa Indonesia ke final Piala AFF 2020, ia gagal memberikan gelar juara. Sesuatu yang sudah lama di tunggu oleh pecinta sepak bola tanah air.

Banyak pundit merasa bahwa meski strategi menyerang yang di terapkan STY cukup menarik. Hal tersebut terkadang terlalu terbuka sehingga menjadikan tim berisiko terhadap serangan balik. Selain itu, STY juga sering mengganti formasi dan strategi pada sejumlah pertandingan penting, yang di nilai mengganggu konsistensi permainan. Beberapa keputusan taktiknya, contohnya mengandalkan pemain muda di pertandingan berat, juga di pertanyakan oleh pengamat. Kritik lain datang dari tahap seleksi pemain yang di laksanakan STY. Sempat Memperoleh Banyak Kritik Dari Pundit Sepak Bola sering menyebut bahwa sejumlah pemain lokal berbakat tidak memperoleh kesempatan bermain. Sebaliknya, STY lebih sering memakai pemain keturunan Indonesia yang bermain di luar negeri.

Langkah ini menimbulkan perdebatan, terutama saat pemain-pemain naturalisasi tersebut di nilai belum mampu memperlihatkan performa luar biasa. Meskipun kritik tersebut sesuai, banyak yang mengakui bahwa sebagian besar tantangan STY ialah dampak dari sistemik masalah sepak bola Indonesia. Kurangnya infrastruktur, ketiadaan kompetisi berkualitas, dan kendala manajemen PSSI menjadi faktor yang memengaruhi kinerjanya. Kini, setelah pemecatannya, perseteruan antara pendukung dan pengkritik STY masih berlanjut. Para pundit sepakat bahwa walaupun ada kekurangan dalam kepemimpinannya, sumbangsih STY bagi Indonesia tetap patut di apresiasi.

Respon Netizen Mengenai Kabar Ini

Mayoritas netizen merasa kecewa dengan pemecatan STY. Mereka menganggap pelatih asal Korea Selatan itu telah membawa perubahan besar dalam wajah sepak bola Indonesia. Di Twitter, banyak komentar yang mengatakan bahwa STY layak di beri kesempatan lebih lama untuk meneruskan proyek Timnas. Pengguna media sosial menyampaikan rasa terima kasih kepada STY atas dedikasi dan prestasinya. Seperti membawa Indonesia ke final Piala AFF 2020 dan lolos ke Piala Asia 2023. Selain dukungan kepada STY, berbagai kritik juga di arahkan kepada PSSI. Respon Netizen Mengenai Kabar Ini banyak netizen mempertanyakan alasan pemecatan. Keputusan ini di nilai tergesa-gesa dan tidak tepat waktu.

Namun, tidak semua netizen mengecam keputusan PSSI. Beberapa memberikan pendapat netral, mengatakan bahwa evaluasi kinerja pelatih merupakan hal yang wajar dalam dunia sepak bola. Mereka berharap pelatih baru yang akan datang dapat melanjutkan fondasi yang telah di bangun STY. Netizen optimis bahwa keputusan ini bisa membuka kesempatan baru bagi Timnas Indonesia jika di ikuti dengan perencanaan matang. “Asal pelatih baru punya tujuan yang sama dengan STY, mungkin kita bisa terus maju”.

Di tengah perdebatan, netizen berharap supaya momentum kebangkitan Timnas Indonesia tetap terjaga. Mereka mendorong PSSI untuk lebih profesional dan menyokong pelatih baru dengan program yang jelas dan berkelanjutan. Dukungan kepada pemain muda yang telah di latih STY juga menjadi perhatian utama, supaya regenerasi tetap berjalan sempurna. Secara keseluruhan, reaksi netizen terhadap pemecatan Shin Tae-yong menggambarkan harapan besar masyarakat terhadap kemajuan sepak bola Indonesia. Mereka menginginkan perubahan yang tidak hanya wacana, tetapi nyata demi membawa sepak bola nasional ke ranah internasional yang lebih bersaing. Demikianlah berita yang membahas tentang STY Di Pecat.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait