Riset Buktikan! Paparan BPA Picu Berbagai Penyakit Serius
Riset Buktikan! Paparan BPA Picu Berbagai Penyakit Serius

Riset Buktikan! Paparan BPA Picu Berbagai Penyakit Serius

Riset Buktikan! Paparan BPA Picu Berbagai Penyakit Serius

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Riset Buktikan! Paparan BPA Picu Berbagai Penyakit Serius
Riset Buktikan! Paparan BPA Picu Berbagai Penyakit Serius

Riset Buktikan! Paparan BPA Picu Berbagai Penyakit Serius Yang Wajib Kalian Ketahui Dengan Bermacam Ancamannya. Halo teman-teman, mari kita bahas sesuatu yang sangat penting untuk kesehatan kita semua! Pernahkah anda menyadari bahwa bahan kimia bernama BPA (Bisphenol A) yang sering di temukan pada botol plastik. Kemudian juga dengan kaleng makanan, dan kemasan lainnya. Dan ternyata menyimpan potensi bahaya serius bagi tubuh? Selama ini, banyak dari kita menganggapnya remeh. Namun, berbagai Riset Buktikan temuan yang mengejutkan dan patut kita waspadai. Studi demi studi membuktikan adanya kaitan kuat antara paparan BPA dengan beragam penyakit kronis. Tentunya mulai dari masalah hormonal, gangguan kesuburan, hingga risiko penyakit jantung dan penyakit gula. Zat kimia ini dapat masuk ke dalam tubuh kita dan mengganggu sistem endokrin. Serta yang mengatur banyak fungsi vital.

Mengenai ulasan tentang Riset Buktikan! paparan BPA picu berbagai penyakit serius telah di lansir sebelumnya oleh kompas.com.

Melalui Makanan Dan Minuman (Inhalasi Oral / Konsumsi)

Hal ini merupakan jalur utama yang paling sering terjadi pada manusia. Terlebih senyawa ini banyak di gunakan dalam plastik polikarbonat. Dan juga resin epoksi yang terdapat pada botol minum, galon guna ulang, wadah penyimpanan makanan. Tentunya hingga lapisan dalam kaleng. Dari kemasan tersebut, BPA bisa larut ke dalam makanan atau minuman yang di simpan di dalamnya. Terutama jika wadah terpapar panas, makanan atau minuman memiliki tingkat keasaman tinggi. Kemudian di simpan terlalu lama, atau wadah sudah rusak dan tergores. Kondisi seperti itu mempercepat pelepasan BPA ke dalam isi. Sehingga paparan dapat meningkat tanpa disadari. Jalur konsumsi di anggap menyumbang lebih dari 90% total paparan BPA pada populasi umum. Bayi dan anak-anak tergolong lebih rentan. Karena sering menggunakan botol susu plastik dan peralatan makan berbahan polikarbonat. Sementara berat badan mereka lebih kecil. Sehingga dosis paparan relatif lebih tinggi di banding orang dewasa.

Riset Buktikan! Paparan BPA Picu Berbagai Penyakit Serius Yang Wajib Waspada

Kemudian juga masih membahas Riset Buktikan! Paparan BPA Picu Berbagai Penyakit Serius Yang Wajib Waspada. Dan fakta lainnya adalah:

Dari Kertas Thermal / Struk Kasir

Paparan BPA melalui kertas thermal atau struk kasir merupakan jalur non-makanan yang cukup signifikan. Tentunya terutama bagi orang yang sering menangani struk dalam aktivitas sehari-hari atau pekerjaan. Kertas thermal menggunakan BPA sebagai zat pembentuk cetakan. Serta yang berfungsi untuk menampilkan tulisan atau angka tanpa tinta tambahan. Saat menyentuh struk, BPA dapat berpindah ke kulit. Dan juga penetrasinya dapat meningkat jika tangan basah, berkeringat. Ataupun telah menggunakan krim tangan dan hand sanitizer. Kondisi tersebut mempermudah BPA menembus lapisan kulit sehingga masuk ke dalam tubuh. Paparan dari kertas thermal cenderung lebih berisiko bagi pekerja kasir, pegawai supermarket. Kemudian juga dengan orang yang rutin menerima. Terlebihnya dengan menangani struk dalam jumlah banyak setiap hari. Studi menunjukkan kadar BPA dalam urine pekerja yang rutin memegang struk lebih tinggi. Jika di bandingkan orang yang jarang bersentuhan dengan kertas thermal.

Meskipun dosis paparan per kali sentuh relatif kecil. Namun di bandingkan dengan jalur konsumsi makanan/minuman, paparan berulang. Serta akumulatif tetap menimbulkan risiko jangka panjang terhadap kesehatan. Dampak kesehatan yang terkait dengan paparan BPA dari kertas thermal serupa dengan paparan oral. Karena BPA tetap berfungsi sebagai pengganggu hormon (endocrine disruptor). Hal ini dapat memengaruhi metabolisme, sistem reproduksi, perkembangan janin dan anak, kesehatan jantung. Serta potensi gangguan hormonal lainnya. Penelitian juga menekankan bahwa paparan dermal ini, meskipun tampak sepele. Maka hal ini yang dapat menjadi signifikan jika terjadi terus-menerus. Terutama pada individu dengan frekuensi kontak tinggi. Upaya pencegahan dapat dilakukan dengan mengurangi kontak langsung dengan struk. Kemudian menggunakan sarung tangan saat menangani struk dalam jumlah banyak. Serta dengan mencuci tangan segera setelah bersentuhan.

Waspada BPA! Zat Kimia Di Plastik Ini Ternyata Pemicu Penyakit

Selain itu, masih membahas Waspada BPA! Zat Kimia Di Plastik Ini Ternyata Pemicu Penyakit. Dan fakta lainnya adalah:

Kontak Kulit Langsung (Dermal Absorption) Dari Benda Sehari‐Hari

Paparan BPA melalui kontak kulit langsung (dermal absorption) dari benda sehari-hari terjadi. ketika seseorang menyentuh atau menggunakan produk yang mengandung BPA. Tentunya seperti mainan plastik, wadah makanan dan minuman. Kemudian juga dengan peralatan rumah tangga berbahan polikarbonat. Serta alat elektronik dengan komponen plastik, hingga peralatan dapur tertentu. BPA yang terdapat pada permukaan benda ini dapat berpindah ke kulit. Dan meskipun penyerapan melalui kulit relatif lebih rendah. Jika di bandingkan jalur konsumsi, paparan yang berulang. Ataupun terus-menerus tetap dapat menimbulkan akumulasi dalam tubuh. Faktor yang meningkatkan penyerapan dermal meliputi kondisi kulit. Ataupun basah, berkeringat, atau menggunakan lotion/hand sanitizer. Kemudian juga durasi kontak, serta luas permukaan kulit yang bersentuhan dengan benda tersebut. Semakin sering dan lama seseorang bersentuhan dengan produk yang mengandung BPA. Maka semakin besar risiko penyerapan. Terutama pada anak-anak yang sering bermain dengan mainan plastik.

Ataupun juga dnegan orang dewasa yang rutin menggunakan peralatan rumah tangga berbahan BPA. Dampak kesehatan dari paparan dermal serupa dengan jalur lain. Karena BPA tetap berfungsi sebagai pengganggu hormon (endocrine disruptor). Dan paparan jangka panjang dapat memengaruhi metabolisme, kesehatan reproduksi. Serta perkembangan janin dan anak, sistem kardiovaskular. Kemudian dengan potensi gangguan hormonal lainnya. Meskipun dosis tiap kontak relatif kecil, akumulasi dari kontak berulang dapat signifikan. Terlebih khususnya bagi pekerja atau individu yang sering berinteraksi dengan produk berbahan BPA. Upaya pencegahan mencakup membatasi kontak langsung dengan benda yang mengandung BPA, memilih produk berlabel “BPA-free”, mencuci tangan. Setelah menyentuh benda berbahan plastik atau polikarbonat. Dan menghindari penggunaan lotion. Ataupu hand sanitizer sebelum bersentuhan dengan produk tersebut agar penyerapan kulit tidak meningkat.

Waspada BPA! Zat Kimia Di Plastik Ini Ternyata Pemicu Penyakit Untuk Dapat Di Ketahui

Selanjutnya juga masih membahas Waspada BPA! Zat Kimia Di Plastik Ini Ternyata Pemicu Penyakit Untuk Dapat Di Ketahui. Dan fakta lainnya adalah:

Inhalasi / Lewat Udara Dan Deb

Hal ini melalui inhalasi atau lewat udara dan debu merupakan jalur yang lebih tersembunyi tetapi tetap relevan. Terutama di lingkungan dalam ruangan yang banyak menggunakan produk berbahan plastik, resin epoksi. Ataupun cat yang mengandung BPA. Senyawa ini dapat terlepas dari produk tersebut ke udara sebagai partikel kecil. Dan juga menempel pada debu, yang kemudian dapat terhirup. Serta yang tertelan secara tidak sengaja melalui tangan yang terkena debu. Jalur ini terutama menjadi perhatian bagi individu yang tinggal atau bekerja di ruangan dengan banyak barang berbahan BPA. Tentunya seperti peralatan rumah tangga, elektronik, mainan plastik. Ataupun furnitur yang menggunakan lapisan resin epoksi. Debu yang mengandung BPA dapat menempel di permukaan furnitur, lantai, atau pakaian.

Sehingga paparan terjadi secara terus-menerus melalui aktivitas sehari-hari. Contohnya seperti menyapu, menyeka permukaan, atau bermain di lantai. Anak-anak lebih rentan terhadap jalur ini. Karena kebiasaan mereka yang sering bersentuhan langsung dengan lantai. Maupun dengan benda kecil yang mungkin terkontaminasi debu. Setelah terhirup atau tertelan melalui debu, BPA tetap dapat berfungsi sebagai pengganggu hormon (endocrine disruptor). Serta mirip dengan jalur konsumsi atau dermal. Paparan jangka panjang melalui udara dan debu dapat memengaruhi metabolisme, fungsi reproduksi. Dan perkembangan anak, serta kesehatan jantung dan hormonal secara umum. Meskipun dosis tiap paparan relatif kecil. Jika di bandingkan konsumsi makanan/minuman. Serta akumulasi paparan selama bertahun-tahun dapat menjadi signifikan, khususnya di lingkungan dengan konsentrasi BPA tinggi.

Jadi itu dia beberapa fakta mengenai jalurnya dan dampaknya dari paparan BPA yang picu banyak penyakit dan Riset Buktikan.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait