Sport

Smelling Salts Zat Untuk Merangsang Kesadaran Yang Pingsan
Smelling Salts Zat Untuk Merangsang Kesadaran Yang Pingsan

Smelling Salts Adalah Zat Yang Di Gunakan Untuk Merangsang Pernapasan Dan Kesadaran Seseorang Yang Pingsan Atau Keadaan Pusing. Biasanya mengandung amonium karbonat yang menghasilkan gas amonia ketika di buka atau terpapar udara. Amonia ini memiliki bau yang sangat tajam dan menyengat yang dapat merangsang saraf di hidung dan paru-paru. Mengaktifkan sistem saraf otonom dan mempercepat pernapasan. Efek ini dapat membantu seseorang untuk kembali sadar atau merasa lebih terjaga setelah pingsan atau merasa pusing. Penggunaan terutama di kenal dalam dunia olahraga khususnya di kalangan atlet angkat besi atau tinju untuk memberi dorongan energi instan.
Smelling Salts telah di gunakan sejak abad ke 18. Dan mulai di kenal di Eropa sebagai solusi untuk mengatasi pingsan atau kehilangan kesadaran. Pada masa itu sering di gunakan oleh wanita yang pingsan karena faktor emosional atau kesehatan. Penggunaan amonium karbonat sebagai bahan aktif dalam smelling salts telah di terima secara luas. Karena kemampuannya untuk merangsang sistem saraf dan memperbaiki kesadaran. Selama bertahun-tahun penggunaan berlanjut hingga saat ini meskipun lebih jarang di gunakan dalam praktek medis modern. Namun mereka tetap populer di kalangan atlet sebagai alat untuk meningkatkan kewaspadaan fisik. Dan mental sebelum atau selama kompetisi.
Meskipun smelling salts dapat memberikan efek cepat dalam keadaan darurat. Penggunaannya perlu di lakukan dengan hati-hati. Amonia yang terkandung bisa menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan dan kulit. Jika terpapar terlalu lama atau terlalu dekat dengan hidung. Oleh karena itu smelling salts tidak di anjurkan untuk di gunakan secara berlebihan atau terlalu sering. Terutama bagi orang yang memiliki masalah pernapasan atau sensitivitas terhadap bahan kimia.
Sejarah Penggunaan Smelling Salts
Sejarah penggunaan di mulai pada abad ke 18 ketika mereka pertama kali di temukan. Dan di gunakan untuk membantu merangsang kesadaran seseorang yang pingsan. Pada masa itu pingsan di anggap sebagai kondisi yang umum terjadi. Terutama di kalangan wanita yang sering kali pingsan karena ketegangan emosional atau masalah kesehatan. Smelling salts yang mengandung amonium karbonat mulai di gunakan secara luas. Sebagai cara cepat untuk membangunkan orang yang kehilangan kesadaran. Dalam pengobatan tradisional di percaya dapat mengembalikan aliran darah ke otak dengan merangsang saluran pernapasan.
Pada awal abad ke 19 Sejarah Penggunaan Smelling Salts semakin populer di kalangan masyarakat Eropa dan Amerika. Dengan banyak orang yang membawa botol kecil berisi bahan tersebut dalam tas mereka. Penggunaan juga di kenal dalam dunia medis di mana mereka di gunakan oleh dokter untuk mengatasi pasien yang pingsan. Atau kehilangan kesadaran karena alasan yang beragam. Dalam dunia medis pengguna semakin berkembang meskipun alat ini tidak pernah di anggap sebagai pengganti perawatan medis yang lebih lengkap. Namun pada saat itu menjadi salah satu cara yang umum di gunakan untuk menangani kondisi darurat ringan.
Seiring berjalannya waktu penggunaan tidak hanya terbatas pada dunia medis atau orang yang pingsan. Pada abad ke 20 mereka mulai di gunakan dalam dunia olahraga. Khususnya di kalangan atlet angkat besi dan tinju. Yang menggunakan smelling salts untuk meningkatkan kewaspadaan dan energi sebelum bertanding. Smelling salts membantu memberikan dorongan mental dan fisik dengan meningkatkan pernapasan dan memicu reaksi cepat tubuh. Meskipun penggunaannya dalam dunia medis telah berkurang. Namun tetap populer di kalangan beberapa atlet dan orang yang membutuhkan dorongan cepat. Meski begitu penggunaannya kini lebih terbatas karena kemajuan dalam pengobatan modern. Dan lebih banyak alternatif untuk merangsang kewaspadaan.
Bahan Dasar Pembuatan Garam Penciuman
Bahan Dasar Pembuatan Garam Penciuman adalah amonium karbonat NH4 2CO3. Ammonium karbonat adalah senyawa kimia yang terbentuk dari reaksi antara amonia NH3 dan karbon dioksida CO2. Senyawa ini memiliki bau yang sangat tajam dan menyengat yang dapat merangsang hidung dan saluran pernapasan. Menyebabkan peningkatan pernapasan dan meningkatkan kesadaran. Selain amonium karbonat beberapa garam penciuman juga mengandung bahan tambahan lain. Seperti sodium bicarbonate atau kalsium karbonat untuk menstabilkan bahan tersebut dan mencegah penguapan amonia yang terlalu cepat.
Amonium karbonat bahan utama dalam garam penciuman di hasilkan melalui proses pengolahan amonia. Yang pada awalnya di peroleh dari sumber alami seperti gas alam atau batubara. Amonia yang di hasilkan kemudian di proses dengan menambah karbon dioksida untuk membentuk amonium karbonat. Senyawa ini memiliki sifat mudah menguap yang menyebabkan bau tajam. Yang dapat langsung merangsang saluran pernapasan begitu di buka. Garam penciuman yang mengandung amonium karbonat ini memiliki kemampuan untuk merangsang sistem saraf otonom. Mempercepat aliran udara ke paru-paru dan membantu seseorang yang pingsan atau merasa pusing untuk kembali sadar.
Selain amonium karbonat bahan lainnya yang sering di tambahkan ke dalam garam penciuman. Sebuah bahan yang dapat memberikan efek tambahan seperti minyak esensial atau alkohol. Beberapa jenis garam penciuman di lengkapi dengan minyak esensial dari lavender. Atau mint yang memberi efek menenangkan dan menyegarkan. Minyak esensial ini juga dapat menambah aroma yang lebih lembut di bandingkan bau tajam dari amonium karbonat. Meskipun garam penciuman sudah di gunakan dalam dunia medis sejak abad ke 18. Komposisi dan bahan-bahan yang terkandung di dalamnya terus di sempurnakan.
Resiko Penggunaan Smelling Salts
Pemakaian smelling salts meskipun efektif untuk merangsang kesadaran dan meningkatkan kewaspadaan. Juga membawa beberapa risiko bagi kesehatan. Terutama jika di gunakan secara berlebihan atau tidak sesuai petunjuk. Salah satu risiko utama adalah iritasi pada saluran pernapasan. Amonia yang terkandung dapat menyebabkan iritasi yang serius pada hidung, tenggorokan dan paru-paru. Jika terhirup dalam jumlah besar atau terlalu sering. Inhalasi amonia dapat menyebabkan peradangan pada saluran pernapasan. Dan memperburuk kondisi bagi orang yang memiliki masalah pernapasan seperti asma atau bronkitis.
Selain iritasi saluran pernapasan penggunaan dalam jangka panjang. Atau berlebihan dapat berpotensi menyebabkan ketergantungan psikologis. Meskipun tidak mengandung bahan adiktif dalam arti tradisional rasa kelegaan instan. Yang di berikan oleh smelling salts bisa membuat seseorang bergantung pada stimulan tersebut untuk meningkatkan kewaspadaan atau energi. Ini bisa menyebabkan seseorang cenderung menggunakannya lebih sering. Yang pada gilirannya meningkatkan risiko iritasi dan masalah kesehatan lainnya.
Risiko Penggunaan Smelling Salts lainnya adalah potensi kerusakan pada sistem saraf. Jika smelling salts di gunakan secara tidak benar. Meskipun sangat jarang menghirup dalam jumlah yang sangat tinggi atau dalam waktu yang lama. Dapat menyebabkan gangguan pada sistem saraf pusat. Hal ini dapat mempengaruhi keseimbangan tubuh dan menyebabkan pusing atau kehilangan koordinasi. Selain itu bagi orang yang memiliki kondisi medis tertentu seperti masalah jantung atau tekanan darah tinggi. Penggunaan smelling salts bisa memperburuk kondisi mereka. Oleh karena itu sangat di sarankan untuk berkonsultasi dengan tenaga medis. Sebelum menggunakan secara rutin atau untuk menangani masalah kesehatan terhadap penggunaan Smelling Salts.