RI Menginginkan BRICS Untuk Masuk Menjadi Anggotanya
RI Menginginkan BRICS Untuk Masuk Menjadi Anggotanya

RI Menginginkan BRICS Untuk Masuk Menjadi Anggotanya

RI Menginginkan BRICS Untuk Masuk Menjadi Anggotanya

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
RI Menginginkan BRICS Untuk Masuk Menjadi Anggotanya
RI Menginginkan BRICS Untuk Masuk Menjadi Anggotanya

RI Menginginkan BRICS Memperlihatkan Ketertarikannya Ikut Dengan BRICS Aliansi Ekonomi Yang Terdiri Dari Brasil, Rusia, India Dll. Dalam rangka untuk meningkatkan perannya di panggung dunia dan memperoleh lebih banyak peluang dalam kerjasama internasional. Langkah ini muncul karena BRICS sendiri kini tengah melebarkan cakupan keanggotaannya. Dengan mengikutsertakan sejumlah negara baru pada pertemuan KTT BRICS yang terlaksana di Johannesburg, Afrika Selatan. Selain Indonesia, negara-negara semacam Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Argentina, Iran, Mesir, dan Ethiopia. Telah menerima undangan sah untuk gabung dengan blok ini pada awal 2024. Dengan perkembangan ini, Indonesia memandang peluang untuk menguatkan posisinya di tengah perubahan geopolitik global yang nyata.

Sebagai negara non-blok yang mempunyai aturan luar negeri independen. Indonesia berharap bisa menyuarakan tatanan dunia multipolar yang lebih adil dan seimbang. Dengan posisi strategisnya RI Menginginkan BRICS, Indonesia bisa memperkeras suaranya dengan isu-isu global. Misalnya  perubahan iklim, ketahanan pangan, sampai isu keamanan yang selalu menjadi sorotan utama negara-negara berkembang. Bergabungnya Indonesia dengan BRICS juga beriringan dengan tujuan ASEAN. Yang berupaya membangun arsitektur keamanan kawasan Asia yang terbuka, inklusif, dan berdasarkan aturan.

Namun, keinginan Indonesia agar bergabung dengan BRICS juga menimbulkan tantangan. Bergabung dengan aliansi yang beranggotakan negara-negara besar macam Tiongkok dan Rusia bisa saja mempengaruhi kebijakan luar negeri Indonesia. Yang selama ini berusaha menjaga keseimbangan dalam berkongsi dengan Amerika Serikat dan negara sekutunya. Selain itu, keanggotaan di BRICS mengharuskan Indonesia untuk bisa beradaptasi dengan perubahan politik dan ekonomi antarnegara. Yang mungkin tidak sering sejalan dengan keutamaan nasionalnya. Di tengah kompetisi pengaruh antara negara-negara Barat dan blok-blok ekonomi baru, Indonesia harus bersikap hati-hati supaya kepentingan nasionalnya tetap terjaga.

Mengetahui RI Menginginkan Brics Dengan Tujuannya

Indonesia mempunyai sejumlah tujuan strategis untuk upaya bergabung dengan BRICS. Pertama, tujuan utama Indonesia ialah melebarkan akses pasar dan investasi dengan negara-negara BRICS. Yang mewakili sekitar 40% jumlah dunia dan lebih dari 30% PDB global. Dengan pasar yang cukup besar ini, Indonesia bisa meningkatkan ekspornya serta menarik lebih banyak investasi. Mengetahui RI Menginginkan Brics Dengan Tujuannya terutama dari beberapa negara anggota BRICS misalnya Tiongkok dan India. Dengan memanfaatkan kesempatan dalam pasar BRICS, Indonesia dapat mendiversifikasi perekonomiannya, menguatkan ketahanan ekonomi domestik, dan mengurangi ketergantungan untuk negara-negara Barat.

Tujuan kedua Indonesia dalam keanggotaan BRICS adalah untuk memperoleh pembiayaan alternatif. Melalui New Development Bank (NDB) yang di bangun oleh BRICS. Bagi Indonesia yang sedang konsentrasi mengembangkan sarana dan meningkatkan daya saing ekonomi. Akses ke dana dari NDB dapat menjadi solusi vital. Hal ini juga meminimalkan ketergantungan pada lembaga keuangan global misalnya Bank Dunia atau IMF. Yang kadang-kadang menuntut persyaratan ketat untuk pinjaman yang mereka berikan. Dengan dana yang lebih fleksibel, Indonesia bisa memfokuskan investasi untuk bidang-bidang penting. Seperti energi terbarukan, teknologi, dan pendidikan, sesuai dengan keperluan nasionalnya.

Selain manfaat ekonomi, tujuan strategis ketiga Indonesia ialah memperkokoh posisi dalam wilayah geopolitik. Sebagai negara non-blok yang mengadopsi kebijakan luar negeri independen, Indonesia ingin menjadikan BRICS untuk menghasilkan tatanan dunia multipolar. Yang lebih adil, seimbang, dan meminimalkan kedigdayaan kekuatan-kekuatan besar tradisional. Dengan menjadi anggota BRICS, Indonesia bisa memperkuat suaranya dalam isu-isu global yang vital untuk negara berkembang. Seperti perubahan iklim, kekuatan pangan, dan keamanan internasional. BRICS menawarkan platform untuk Indonesia untuk menaikkan isu-isu ini dengan lebih efektif dan mengusahakan kepentingan nasional di ranah internasional.

Sejarah Lahirnya Organisasi Ini

BRICS, singkatan dari Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan, merupakan sebuah aliansi ekonomi untuk meningkatkan kolaborasi antarnegara berkembang. Sejarah Lahirnya Organisasi Ini berawal dari rencana yang di lahirkan pada tahun 2001 oleh Jim O’Neill. Dalam laporannya, O’Neill mengenalkan istilah “BRIC” untuk mengarah pada Brasil, Rusia, India, dan Tiongkok. Sebagai negara-negara yang akan menjadi power ekonomi besar di masa depan. Menurut O’Neill, negara-negara ini mempunyai peluang untuk menggantikan kekuasaan ekonomi negara-negara maju contohnya Amerika Serikat dan Eropa.

Tahun 2006 menjadi kejadian penting saat para menteri luar negeri dari keempat negara tersebut mulai membuat pertemuan informal. Pertemuan itu berkonsentrasi pada sejumlah isu global, seperti keamanan energi, perubahan iklim, serta keseimbangan keuangan. Setelah serangkaian meeting dan pembicaraan, akhirnya di tahun 2009 BRIC membuat KTT pertama di Yekaterinburg, Rusia. Yang menandai sahnya organisasi ini. Di dalam KTT pertama ini, para petinggi BRIC menegaskan pentingnya reformasi di lembaga-lembaga keuangan internasional. Seperti Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF), untuk memberikan peran yang lebih besar untuk negara-negara berkembang.

Pada tahun 2010, Afrika Selatan secara sah di undang join ke dalam BRIC, yang selanjutnya mengubah singkatan menjadi BRICS. Masuknya Afrika Selatan menggambarkan usaha organisasi ini untuk menaikkan representasi negara berkembang, terkhusus dari benua Afrika. Dengan adanya Afrika Selatan, BRICS semakin memperkokoh posisinya sebagai aliansi ekonomi. Yang mewakili beberapa wilayah dengan latar belakang ekonomi, sosial, dan politik yang berbeda. KTT BRICS yang kedua, di laksanakan di Brasil, juga menjadi fondasi awal kerja sama yang lebih konkrit. Di mana para anggota mulai membuat proyek kerja sama ekonomi dan perdagangan.

Keuntungan Bagi Negara Yang Sudah Masuk Dalam BRICS

Bergabung dalam BRICS memberikan sejumlah keuntungan untuk negara-negara anggotanya. BRICS, yang kini terdiri dari Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan. Merupakan organisasi ekonomi yang berupaya menciptakan alternatif tatanan ekonomi dunia dengan menekan dominasi negara-negara Barat. Aliansi ini memberikan jalan pada kesempatan ekonomi, politik, serta kolaborasi internasional. Keuntungan Bagi Negara Yang Sudah Masuk Dalam BRICS yang bukan hanya bermanfaat secara finansial, namun juga strategis untuk setiap anggotanya. Keuntungan lainnya ialah akses pada sumber pendanaan alternatif. Melalui New Development Bank (NDB), yang di buat oleh BRICS saat tahun 2014.

NDB bertujuan untuk mendanai proyek-proyek infrastruktur dan pembangunan di sejumlah negara anggotanya, dengan persyaratan yang lebih sesuai. Dengan adanya pendanaan dari NDB, negara-negara BRICS bisa membangun infrastruktur yang menyokong pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Misalnya pembangunan jalan, pelabuhan, pembangkit listrik, dan jaringan komunikasi. Pembiayaan yang lebih mudah ini cukup membantu terutama untuk negara yang mempunyai keterbatasan akses kredit internasional. Atau menginginkan pembiayaan tanpa ketentuan yang ketat.

Lebih jauh, BRICS juga membuka kesempatan kolaborasi teknologi dan inovasi antar negara anggota. Negara-negara ini bisa saling bertukar teknologi dan keahlian dalam sejumlah sektor, misalnya teknologi digital, kesehatan, energi terbarukan, dan keamanan pangan. Lewat kerja sama ini, negara anggota dapat menaikkan daya saing global mereka dan mempercepat pengembangan teknologi lokal. Secara keseluruhan, BRICS memberikan manfaat ekonomi, pendanaan, dan politik bagi negara anggotanya. Serta membuat ruang untuk negara berkembang untuk mempunyai suara yang lebih kuat di dunia internasional. Organisasi ini membantu anggotanya melewati tantangan global, memperkokoh kemandirian ekonomi, dan menaikkan kerja sama yang saling menguntungkan. Itulah tadi penjelasan mengenai RI Menginginkan BRICS.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait