Penyakit Varises Terjadi Akibat Penurunan Katub Pembuluh Darah
Penyakit Varises Terjadi Akibat Penurunan Katub Pembuluh Darah

Penyakit Varises Terjadi Akibat Penurunan Katub Pembuluh Darah

Penyakit Varises Terjadi Akibat Penurunan Katub Pembuluh Darah

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Penyakit Varises Terjadi Akibat Penurunan Katub Pembuluh Darah
Penyakit Varises Terjadi Akibat Penurunan Katub Pembuluh Darah

Penyakit Varises Adalah Kondisi Medis Yang Terjadi Ketika Pembuluh Darah Vena Terutama Di Kaki Mengalami Pelebaran Dan Pembengkakan. Hal ini terjadi akibat penurunan fungsi katup dalam pembuluh darah. Yang menyebabkan darah mengalir kembali dan tertahan di dalam vena. Sebagai akibatnya darah tidak dapat mengalir dengan lancar menuju jantung. Sehingga menyebabkan pembuluh darah menjadi bengkak, berwarna biru atau ungu dan terlihat jelas di permukaan kulit. Penyakit varises biasanya lebih sering terjadi pada wanita dan dapat di picu oleh beberapa faktor. Seperti kehamilan, obesitas atau pekerjaan yang mengharuskan berdiri dalam waktu lama.

Faktor utama yang mempengaruhi terjadinya Penyakit Varises adalah keturunan atau faktor genetik. Jika anggota keluarga memiliki riwayat penyakit varises kemungkinan untuk mengidapnya juga lebih besar. Selain itu faktor hormonal juga berperan mengingat wanita lebih rentan terkena varises. Terutama selama kehamilan atau saat mengonsumsi pil kontrasepsi. Tekanan yang meningkat pada pembuluh darah vena akibat berat badan berlebih. Atau posisi tubuh yang salah juga dapat memperburuk kondisi ini. Penggunaan sepatu hak tinggi dan kebiasaan duduk dengan posisi kaki terlipat. Juga dapat berkontribusi terhadap perkembangan varises.

Meskipun varises tidak selalu menyebabkan rasa sakit gejala-gejalanya dapat sangat mengganggu kualitas hidup penderitanya. Beberapa gejala umum varises meliputi rasa berat atau nyeri di kaki. Pembengkakan dan rasa terbakar atau gatal pada area yang terkena. Dalam kasus yang lebih parah varises dapat menyebabkan komplikasi. Seperti tromboflebitis peradangan pada vena atau luka terbuka di sekitar pembuluh darah yang membengkak. Penanganan varises dapat di lakukan melalui perubahan gaya hidup seperti berolahraga secara teratur. Menghindari berdiri terlalu lama dan menjaga berat badan ideal.

Awal Mula Penyakit Varises

Vena adalah pembuluh darah yang membawa darah kembali ke jantung dan dalam kondisi normal. Katup di dalam vena bekerja dengan membuka dan menutup untuk memastikan darah mengalir dengan lancar. Awal Mula Penyakit Varises dapat di telusuri pada masalah dalam sistem pembuluh darah vena. Khususnya pada katup-katup dalam pembuluh darah yang mengalami kerusakan. Namun jika katup-katup ini lemah atau rusak darah bisa mengalir mundur dan tertahan di dalam vena. Akibatnya pembuluh darah tersebut mengalami pelebaran yang kemudian terlihat sebagai varises terutama di bagian kaki. Faktor genetik sering menjadi penyebab utama kerusakan katup ini.

Selain faktor genetik beberapa kondisi medis dan gaya hidup juga dapat memicu awal mula terjadinya varises. Kehamilan misalnya menyebabkan peningkatan volume darah dalam tubuh. Dan tekanan pada pembuluh darah vena khususnya di area panggul dan kaki. Hal ini dapat memperburuk fungsi katup dalam vena. Yang akhirnya menyebabkan pembengkakan dan varises. Selain itu obesitas yang menyebabkan peningkatan tekanan pada pembuluh darah kaki juga berkontribusi pada perkembangan varises. Aktivitas fisik yang kurang seperti duduk atau berdiri dalam waktu lama. Dapat memperburuk sirkulasi darah dan menyebabkan darah tertahan dalam pembuluh darah.

Penyebab awal mula varises lainnya adalah perubahan hormon terutama pada wanita. Selama masa kehamilan, menstruasi atau penggunaan kontrasepsi hormonal. Perubahan kadar hormon dapat mempengaruhi elastisitas dinding pembuluh darah. Hal ini membuat pembuluh darah lebih mudah melar dan lebih rentan terhadap kerusakan. Aktivitas seperti mengangkat benda berat, memakai sepatu hak tinggi. Atau kebiasaan duduk dengan kaki terlipat juga berkontribusi terhadap awal mula penyakit varises. Meskipun varises seringkali tidak menimbulkan gejala yang parah pada tahap awal.

Ciri Fisik Pembuluh Darah Vena

Ciri Fisik Pembuluh Darah Vena dapat di lihat dari strukturnya yang berbeda di bandingkan dengan pembuluh darah arteri. Pembuluh darah vena memiliki dinding yang lebih tipis dan lebih elastis. Yang memungkinkan mereka untuk menampung volume darah yang lebih besar dengan tekanan yang lebih rendah. Berbeda dengan arteri yang memiliki dinding tebal dan kaku. Vena lebih fleksibel dan dapat melebar atau mengerut sesuai dengan volume darah yang melaluinya. Dinding pembuluh darah vena juga lebih rapuh sehingga lebih rentan terhadap kerusakan jika tekanan dalam pembuluh terlalu tinggi. Vena biasanya berwarna kebiruan atau keunguan di bawah kulit. Karena darah yang mengalir di dalamnya mengandung lebih banyak karbon dioksida. 

Salah satu ciri fisik yang paling mencolok adalah adanya katup yang terletak di sepanjang vena. Terutama pada vena yang berada di kaki dan lengan. Katup ini berfungsi untuk memastikan darah mengalir hanya ke satu arah yaitu menuju jantung. Katup vena mencegah aliran balik darah yang dapat menyebabkan penumpukan darah dalam pembuluh darah. Yang berpotensi menyebabkan kondisi seperti varises. Katup-katup ini sangat penting untuk menjaga sirkulasi darah yang efisien. Terutama pada bagian tubuh yang lebih jauh dari jantung seperti kaki. 

Secara visual vena lebih mudah terlihat di bawah kulit pada individu. Dengan kulit yang lebih tipis atau pada area tubuh yang lebih banyak lemak. Vena umumnya terletak lebih dalam di bandingkan dengan arteri meskipun di beberapa area tubuh. Seperti di lengan atau kaki pembuluh darah vena bisa terlihat lebih jelas. Ketika vena mengalami pembengkakan atau gangguan lain seperti pada kasus varises. Pembuluh darah tersebut akan terlihat lebih menonjol dan berwarna biru atau ungu.

Cara Pengobatan Penyakit Varises

Cara Pengobatan Penyakit Varises dapat di lakukan melalui beberapa pendekatan. Tergantung pada tingkat keparahan kondisi dan gejala yang di rasakan oleh penderita. Pada tahap awal pengobatan konservatif seperti perubahan gaya hidup dapat sangat membantu. Menghindari berdiri atau duduk terlalu lama serta mengangkat kaki secara teratur dapat membantu meringankan gejala varises. Selain itu penggunaan kaus kaki kompresi juga merupakan metode yang sering di rekomendasikan. Kaus kaki kompresi berfungsi untuk memberikan tekanan pada pembuluh darah. Dan membantu memperlancar aliran darah kembali ke jantung sehingga dapat mengurangi pembengkakan dan rasa sakit pada kaki.

Jika varises sudah mencapai tahap yang lebih parah. Dan menyebabkan rasa sakit atau komplikasi tindakan medis mungkin di perlukan. Salah satu prosedur yang umum di lakukan adalah skleroterapi. Yaitu dengan menyuntikkan larutan khusus ke dalam vena yang mengalami varises. Larutan ini menyebabkan vena menyusut dan akhirnya hilang. Skleroterapi sering di gunakan untuk varises yang lebih kecil. Dan dapat memberikan hasil yang sangat efektif tanpa memerlukan prosedur pembedahan.

Pada kasus varises yang sangat parah atau jika komplikasi serius terjadi. Seperti perdarahan atau pembekuan darah tindakan yang lebih invasif mungkin di perlukan. Salah satu pilihan adalah pembedahan vena di mana pembuluh darah yang bengkak akan di angkat atau di potong. Prosedur ini seringkali di lakukan pada varises yang besar dan lebih rumit. Selain itu terapi laser atau endovenous laser treatment EVLT. Adalah metode lain yang semakin populer untuk mengobati varises. Laser di gunakan untuk menutup vena yang terkena dengan cara mengalirkan energi panas ke dalamnya. Metode ini lebih sedikit invasif di bandingkan pembedahan dan memungkinkan pemulihan yang lebih cepat terhadap Penyakit Varises.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait