Gondongan Pada Anak, Gejala, Penyebab Dan Pengobatannya
Gondongan Pada Anak, Gejala, Penyebab Dan Pengobatannya

Gondongan Pada Anak, Gejala, Penyebab Dan Pengobatannya

Gondongan Pada Anak, Gejala, Penyebab Dan Pengobatannya

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Gondongan Pada Anak, Gejala, Penyebab Dan Pengobatannya
Gondongan Pada Anak, Gejala, Penyebab Dan Pengobatannya

Gondongan Adalah Penyakit Yang Di Sebabkan Oleh Infeksi Virus Mumps, Sering Menyerang Anak-Anak Terutama Yang Berusia 5-15 Tahun. Meskipun orang dewasa yang belum di vaksinasi juga bisa terinfeksi. Gondongan di tandai dengan demam, sakit kepala, nyeri otot, kelelahan dan penurunan nafsu makan sebagai gejala awal. Namun, yang paling khas dari penyakit ini adalah pembengkakan kelenjar parotis, yaitu kelenjar ludah yang terletak di depan telinga, yang menyebabkan pipi dan rahang membengkak. Selain gejala pembengkakan, penderita penyakit ini sering merasakan nyeri atau ketidaknyamanan pada area sekitar telinga yang bengkak. Kondisi ini di kenal dengan sebutan parotitis dan pembengkakan biasanya terjadi pada kedua sisi wajah.

Meskipun sering kali di anggap sebagai penyakit ringan, penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi serius. Seperti peradangan pada testis (orchitis) pada anak laki-laki, atau bahkan gangguan pendengaran jika tidak segera di tangani. Namun angka kasus penyakit ini telah menurun drastis berkat keberhasilan program imunisasi. Vaksinasi gondongan, yang sering kali di berikan dalam kombinasi dengan vaksin campak dan rubella (MMR). Telah terbukti sangat efektif untuk mencegah penyebaran virus ini. Meskipun demikian, anak-anak yang belum mendapatkan vaksin atau orang dewasa yang tidak pernah di vaksinasi masih memiliki risiko tinggi terkena penyakit ini.

Oleh karena itu vaksinasi sangat penting untuk melindungi anak-anak dari penyakit ini. Meskipun penyakit ini pada umumnya dapat sembuh dengan sendirinya dalam beberapa minggu, penting untuk memberikan perawatan yang tepat untuk meringankan gejala. Istirahat yang cukup, konsumsi cairan yang banyak, serta obat pereda nyeri dapat membantu mengurangi rasa sakit dan demam. Jika terjadi pembengkakan yang parah atau gejala lain yang mencurigakan, seperti nyeri testis atau gangguan pendengaran, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter. Pencegahan terbaik tetap melalui vaksinasi, yang dapat mengurangi risiko infeksi penyakit ini secara signifikan pada anak-anak maupun orang dewasa.

Penyebab Gondongan

Berikut ini kami akan membahas tentang Penyebab Gondongan. Gondongan di sebabkan oleh infeksi virus mumps yang termasuk dalam kelompok paramyxoviruses. Virus ini sangat mudah menular, terutama pada anak-anak. Penyebaran virus terjadi melalui sekresi pernapasan, seperti air liur dari orang yang terinfeksi. Ketika seseorang yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara, tetesan kecil air liur (droplet) yang mengandung virus dapat terlepas ke udara dan di hirup oleh orang lain yang berada di dekatnya.

Selain melalui droplet, virus gondongan juga bisa menyebar melalui kontak langsung dengan benda yang terkontaminasi. Misalnya, saat orang yang terinfeksi menyentuh mulut atau hidungnya dan kemudian menyentuh permukaan benda, seperti gagang pintu atau peralatan makan. Jika orang lain menyentuh benda yang sama, virus bisa masuk ke saluran pernapasan mereka. Hal ini membuat penyakit ini menjadi penyakit yang mudah menular di lingkungan yang padat, seperti sekolah atau tempat kerja.

Orang yang terinfeksi penyakit ini paling menular sekitar 3-5 hari sebelum kelenjar parotis mulai membengkak dan beberapa hari setelahnya. Oleh karena itu, seseorang yang di diagnosis gondongan sebaiknya tidak pergi bekerja atau bersekolah selama minimal lima hari setelah gejala pertama muncul. Bahkan, orang yang terinfeksi tapi tidak menunjukkan gejala pun tetap dapat menyebarkan virus ini ke orang lain, membuat pencegahan dan kewaspadaan semakin penting untuk mencegah penyebaran gondongan. Vaksinasi merupakan cara paling efektif untuk mencegah penyakit ini. Program imunisasi yang melibatkan vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella) telah berhasil menurunkan angka kejadian penyakit ini secara signifikan. Penting bagi anak-anak untuk mendapatkan vaksinasi agar terhindar dari risiko penularan penyakit ini.

Gejala Virus Ini

Selanjutnya kami juga akan membahas tentang Gejala Virus Ini. Gejala gondongan biasanya muncul sekitar dua hingga tiga minggu setelah seseorang terinfeksi. Namun, sekitar 20% pengidap tidak menunjukkan gejala yang jelas, sebagaimana di jelaskan oleh Medical News Today. Pada tahap awal, gejala gondongan seringkali mirip dengan gejala flu, seperti pegal-pegal, sakit kepala, kehilangan nafsu makan, mual, kelelahan dan demam ringan. Gejala-gejala ini bisa bertahan selama beberapa hari sebelum muncul gejala khas gondongan yang lebih jelas.

Pada beberapa hari berikutnya, kelenjar parotis, yang merupakan salah satu dari tiga kumpulan kelenjar ludah, mulai membengkak dan terasa nyeri. Pembengkakan ini dapat menyebabkan pipi terlihat lebih besar dan seringkali terjadi secara bergelombang. Pembengkakan ini sering kali di sertai dengan rasa sakit pada sisi wajah yang terpengaruh. Selain itu, penderita gondongan juga sering mengalami rasa sakit saat menelan, mulut kering, demam tinggi hingga 39,4 derajat Celcius, serta nyeri sendi. Gejala-gejala ini dapat mengganggu kenyamanan penderitanya dan biasanya berlangsung selama beberapa hari.

Gondongan lebih jarang terjadi pada orang dewasa, meskipun masih mungkin terinfeksi. Pada orang dewasa, gejalanya serupa dengan anak-anak, tetapi sering kali lebih parah dan dapat memicu komplikasi yang lebih serius. Oleh karena itu, sangat penting untuk segera mendapatkan perawatan medis jika mengalami gejala-gejala tersebut, terutama bagi mereka yang berisiko tinggi atau belum di vaksinasi. Pencegahan dengan vaksinasi menjadi cara terbaik untuk mengurangi risiko terkena gondongan. Vaksinasi menjadi cara paling efektif untuk mencegah gondongan, terutama pada anak-anak. Vaksin MMR (Campak, Gondongan, Rubela) yang di berikan sejak usia dini telah terbukti mampu mengurangi angka kejadian penyakit ini. Dengan melaksanakan imunisasi secara teratur, risiko penularan gondongan dapat di tekan, melindungi individu dan komunitas secara keseluruhan.

Pengobatan Dari Penyakit Ini

Selain itu kami juga akan menjelaskan kepada anda tentang Pengobatan Dari Penyakit Ini. Menurut Cleveland Clinic, gondongan tidak memiliki pengobatan spesifik dan umumnya penyakit ini akan sembuh dengan sendirinya. Perawatan lebih fokus pada mengurangi gejala dan memberikan kenyamanan pada pasien. Di sarankan untuk minum banyak cairan untuk mencegah dehidrasi. Jika pembengkakan pada kelenjar menyebabkan rasa tidak nyaman, kompres es atau panas dapat membantu meredakan nyeri. Obat pereda demam seperti ibuprofen atau asetaminofen dapat di gunakan untuk mengontrol demam dan meredakan rasa sakit yang muncul akibat pembengkakan kelenjar. Namun, sangat penting untuk tidak memberikan aspirin kepada anak-anak yang terinfeksi virus, termasuk gondongan, karena bisa menyebabkan sindrom Reye yang berbahaya.

Walaupun gondongan umumnya bersifat ringan, komplikasi serius seperti meningitis, ensefalitis, atau tuli permanen dapat terjadi, terutama pada remaja dan orang dewasa. Jika seorang anak menunjukkan gejala-gejala seperti demam tinggi, sakit kepala hebat, leher kaku, atau kebingungan, segera hubungi dokter. Dengan penanganan yang tepat, risiko komplikasi bisa di minimalkan dan pemulihan dari gondongan dapat berlangsung dengan lancar. Itulah sebabnya, penting untuk selalu memantau gejala dan segera mendapatkan perhatian medis bila di perlukan, terutama jika gejala memburuk atau tidak kunjung membaik. Dengan perawatan yang tepat, sebagian besar kasus gondongan dapat sembuh tanpa menimbulkan masalah jangka panjang. Maka inilah pembahasan tentang Gondongan.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait