News

Blue Cheese Keju Yang Viral Karena Keunikannya
Blue Cheese Keju Yang Viral Karena Keunikannya

Blue Cheese Saat Ini Menjadi Perbincangan Hangat Di Media Sosial Karena Cita Rasanya Yang Unik Dan Tampilannya Yang Tidak Biasa. Keju ini di beri nama “blue” karena memiliki bercak atau urat biru kehijauan yang berasal dari jamur Penicillium. Meskipun tampak seperti keju yang rusak atau basi, sebenarnya inilah ciri khas Blue Cheese yang membuatnya berbeda dan justru di gemari banyak orang. Teksturnya bisa lembut atau agak keras tergantung jenisnya. Sementara aromanya tajam, bahkan menyengat bagi yang belum terbiasa. Karena keunikannya ini, keju kerap memicu reaksi beragam, mulai dari kekaguman hingga tantangan mencicipi di media sosial.
Kemudian keju biru pertama kali di buat di Eropa, dengan jenis-jenis terkenal seperti Roquefort dari Prancis, Gorgonzola dari Italia dan Stilton dari Inggris. Proses pembuatannya melibatkan fermentasi dengan jamur khusus yang di suntikkan ke dalam keju, kemudian di biarkan matang di ruang bersuhu dan kelembaban tertentu. Inilah yang menciptakan aroma khas dan rasa gurih-pedas yang tidak bisa di temukan pada keju biasa. Rasa inilah yang membuat keju cocok di jadikan pelengkap salad, saus atau bahkan di santap langsung dengan roti atau buah. Popularitasnya makin meningkat karena di anggap sebagai keju “berkelas” yang cocok untuk pecinta rasa kuat dan tajam.
Lalu viralnya Blue Cheese ini di media sosial juga tidak lepas dari tren kuliner ekstrem dan eksplorasi makanan unik. Banyak konten kreator mencoba mencicipi blue cheese pertama kalinya dengan ekspresi lucu yang menarik perhatian warganet. Di sisi lain, pecinta kuliner memujinya karena karakter rasanya yang kompleks dan elegan. Kini, keju tak hanya di nikmati oleh kalangan tertentu, tetapi mulai di lirik oleh masyarakat luas yang penasaran akan kelezatan di balik tampilannya yang “menantang”. Fenomena ini menjadikan blue cheese sebagai simbol makanan berani dan penuh sensasi.
Mengapa Di Namakan Blue Cheese
Lalu juga Mengapa Di Namakan Blue Cheese. Blue cheese atau keju biru mendapatkan namanya dari tampilan fisiknya yang unik. Ini yaitu adanya urat-urat atau bercak berwarna biru kehijauan yang tersebar di dalam keju. Warna ini berasal dari jamur Penicillium roqueforti atau Penicillium glaucum yang sengaja di tambahkan selama proses fermentasi. Jamur ini kemudian tumbuh dan menyebar ke seluruh bagian keju, menciptakan pola warna biru yang mencolok. Meskipun bagi sebagian orang terlihat seperti keju yang busuk, justru inilah ciri khas utamanya yang membedakannya dari jenis keju lainnya.
Selanjutnya nama “blue cheese” sendiri berasal dari kebiasaan di negara-negara Barat yang menamai makanan berdasarkan penampilan fisik atau bahan khasnya. Di Eropa, blue cheese di kenal dengan berbagai nama lokal tergantung negaranya, seperti Roquefort (Prancis), Gorgonzola (Italia) dan Stilton (Inggris), namun semuanya memiliki satu kesamaan: keberadaan jamur biru yang menjadi identitas utama. Warna biru ini bukan sekadar penanda visual, tapi juga berpengaruh besar pada cita rasa keju. Jamur tersebut memberi rasa gurih, pedas, dan sedikit tajam yang khas, yang sangat di sukai oleh pecinta keju.
Bahkan penamaan “blue cheese” juga memiliki nilai pemasaran tersendiri. Nama ini mudah di kenali dan langsung mengasosiasikan keju tersebut dengan sesuatu yang berbeda dan eksotis. Dalam dunia kuliner, nama yang kuat dan unik bisa menarik perhatian konsumen, apalagi jika di dukung oleh penampilan dan rasa yang tidak biasa. Oleh karena itu, meskipun istilah “biru” biasanya identik dengan sesuatu yang basi atau rusak. Ini pada keju ini justru menjadi daya tarik utama yang menambah nilai dan keistimewaannya.
Manfaat Mengkonsumsinya
Meskipun memiliki aroma dan rasa yang tajam, keju biru ternyata mengandung berbagai Manfaat Mengonsumsinya dalam kesehatan yang tidak banyak di ketahui orang. Keju ini kaya akan kalsium, yang sangat penting untuk menjaga kekuatan tulang dan gigi. Selain itu, kandungan protein di dalamnya juga membantu pembentukan otot dan memperbaiki jaringan tubuh. Blue cheese juga mengandung vitamin A dan B12 yang penting bagi sistem imun dan fungsi saraf. Karena terbuat dari susu yang di fermentasi, keju ini juga memiliki probiotik alami yang baik untuk kesehatan pencernaan.
Kemudian keju ini di ketahui mengandung senyawa anti-inflamasi dan antioksidan yang dapat membantu melawan peradangan dalam tubuh. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa komponen dalam jamur Penicillium yang terdapat dalam keju ini dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh dan mengurangi risiko infeksi. Selain itu, blue cheese juga di percaya dapat membantu menjaga kesehatan jantung jika di konsumsi dalam jumlah yang wajar. Karena kandungan asam lemaknya yang bermanfaat.
Namun, penting untuk mengkonsumsinya secara bijak. Keju ini mengandung lemak jenuh dan garam yang cukup tinggi, sehingga sebaiknya tidak di konsumsi secara berlebihan. Bagi orang yang memiliki alergi susu atau intoleransi laktosa, keju ini mungkin bisa menyebabkan reaksi tertentu. Meski begitu, jika di konsumsi dalam porsi yang seimbang, blue cheese bisa menjadi tambahan bergizi dalam pola makan sehari-hari. Selain menawarkan rasa yang unik, keju ini juga menyumbang sejumlah nutrisi penting yang mendukung kesehatan tubuh. Maka, tak heran jika banyak pecinta kuliner yang mulai melirik blue cheese tidak hanya karena rasa, tetapi juga manfaatnya.
Proses Pembuatan Blue Cheese
Meskipun memiliki aroma dan rasa yang tajam ternyata mengandung berbagai manfaat kesehatan yang tidak banyak di ketahui orang. Keju ini kaya akan kalsium, yang sangat penting untuk menjaga kekuatan tulang dan gigi. Selain itu, kandungan protein di dalamnya juga membantu pembentukan otot dan memperbaiki jaringan tubuh. Keju ini juga mengandung vitamin A dan B12 yang penting bagi sistem imun dan fungsi saraf. Karena Proses Pembuatan Blue Cheese dari susu yang di fermentasi, keju ini juga memiliki probiotik alami yang baik untuk kesehatan pencernaan.
Langkah penting berikutnya adalah penambahan jamur Penicillium roqueforti atau Penicillium glaucum, yang menjadi ciri khas blue cheese. Jamur ini dapat di tambahkan langsung ke dalam susu atau di taburkan saat dadih di cetak. Setelah di bentuk, keju akan di tusuk-tusuk menggunakan alat khusus untuk membuat lubang kecil di seluruh permukaan keju. Lubang-lubang ini berfungsi untuk memasukkan oksigen ke dalam keju. Ini yang di butuhkan oleh jamur agar bisa tumbuh dan menyebar, membentuk urat-urat biru khas.
Selanjutnya setelah itu, keju di simpan dalam ruang pematangan dengan suhu dan kelembaban tertentu selama beberapa minggu hingga bulan. Selama masa ini, jamur akan tumbuh, menghasilkan aroma dan rasa khas yang tajam. Semakin lama proses pematangan, semakin kuat pula cita rasa dan aroma blue cheese. Hasil akhirnya adalah keju dengan tekstur lembut hingga agak keras. Lalu bercorak biru kehijauan dan cita rasa kompleks yang menjadi daya tarik utamanya. Dengan ini telah kami bahas Blue Cheese.