News
Drama Shutdown: Gaji Mandek, Penerbangan AS Chaos
Drama Shutdown: Gaji Mandek, Penerbangan AS Chaos

Drama Shutdown: Gaji Mandek, Penerbangan AS Chaos Yang Saat Ini Masih Belum Kembali Seperti Biasa Dalam Permasalahannya. Halo para penumpang setia dan netizen pemantau drama global! Jika anda berencana terbang ke atau di sekitar Amerika Serikat belakangan ini. Maka ada baiknya anda duduk tegak, kencangkan sabuk pengaman, dan siapkan mental. Sebab, bandara-bandara di AS sedang tidak baik-baik saja. Serta biang keladinya adalah drama politik klasik yang kembali terulang: Drama Shutdown. Bayangkan ini: ribuan penerbangan mengalami penundaan parah, jadwal berantakan. Dan sistem kontrol udara di ambang kekacauan. Ini bukan sekadar ketidaknyamanan birokrasi, lho. Terlebih ratusan ribu petugas penting bandara, mulai dari pengawas lalu lintas udara hingga petugas keamanan TSA. Kemudian di paksa bekerja tanpa di bayar karena mandeknya anggaran federal. Mari kita bedah bagaimana drama politik di Capitol Hill bisa menciptakan kekacauan masif di landasan pacu.
Mengenai ulasan tentang Drama Shutdown: gaji mandek, penerbangan AS chaos telah di lansir sebelumnya oleh kompas.com.
Di Mulai Pada 1 Oktober 2025
Hal ini merupakan salah satu krisis anggaran paling panjang dan berdampak besar dalam sejarah modern negeri tersebut. Terlebih masalah ini terjadi setelah Kongres AS gagal mencapai kesepakatan mengenai Undang-Undang Anggaran (Appropriations Bill). Tentunya untuk tahun fiskal baru yang di mulai setiap tanggal 1 Oktober. Ketidakmampuan dua kubu besar Partai Demokrat dan Partai Republik. Dan untuk menemukan titik temu terkait prioritas pengeluaran, subsidi kesehatan. Serta dana bantuan sosial menyebabkan pemerintahan federal secara resmi menutup sebagian besar operasionalnya. Pada saat ini di mulai, ribuan instansi dan lembaga pemerintahan terpaksa menghentikan layanan non-esensial. Pegawai federal yang di kategorikan non-esensial di berhentikan sementara (furlough) tanpa menerima gaji. Sedangkan mereka yang termasuk pekerja esensial. Contohnya seperti pengatur lalu lintas udara, petugas keamanan bandara (TSA), dan juga dengan staf pelayanan publik vital lainnya. Karena di wajibkan tetap bekerja tanpa upah sementara waktu.
Drama Shutdown: Gaji Mandek, Penerbangan AS Chaos Yang Berlanjut Panjang
Kemudian juga masih membahas Drama Shutdown: Gaji Mandek, Penerbangan AS Chaos Yang Berlanjut Panjang. Dan fakta lainnya adalah:
Ribuan Penerbangan Tertunda Atau Di Batalkan
Hal ini menjadi salah satu dampak paling nyata dari krisis anggaran ini. Gangguan besar tersebut bukan semata akibat kondisi teknis di bandara, melainkan efek domino dari kekurangan tenaga kerja. Dan juga sistem operasional yang terhambat akibat pembekuan anggaran federal. Pada pekan-pekan awal shutdown, administrasi penerbangan seperti Federal Aviation Administration (FAA) dan Transportation Security Administration (TSA). Terlebih mereka yang tetap beroperasi dalam kapasitas terbatas karena masuk kategori layanan esensial. Namun, karena ribuan pegawai mereka tidak menerima gaji. Kemudian muncul lonjakan ketidakhadiran (sick calls) dan penurunan performa kerja di berbagai titik layanan bandara. Pengatur lalu lintas udara (air traffic controllers). Dan yang menjadi tulang punggung keselamatan penerbangan. Kemudian yang terpaksa bekerja dalam kondisi stres dan kelelahan tinggi. Data yang di rilis Reuters dan Associated Press menunjukkan bahwa pada tanggal 27 Oktober 2025.
Serta lebih dari 2.700 penerbangan di seluruh Amerika Serikat mengalami keterlambatan. Sementara lebih dari 8.000 penerbangan tertunda selama akhir pekan sebelumnya. Dampak paling parah terjadi di bandara-bandara besar seperti Los Angeles International (LAX). Serta Dallas-Fort Worth (DFW), Atlanta Hartsfield-Jackson (ATL), Newark (EWR), dan Chicago O’Hare (ORD). Beberapa di antaranya bahkan menerapkan “ground stop” sementara. Tentunya yaitu penghentian seluruh penerbangan masuk. Dan keluar bandara selama beberapa jam karena minimnya personel di menara pengatur lalu lintas udara. Penundaan tidak hanya terjadi di jalur domestik, tetapi juga menyebar ke penerbangan internasional, sehingga mengganggu konektivitas global. Maskapai seperti Delta, American Airlines, dan United Airlines mengumumkan kebijakan fleksibel berupa penjadwalan ulang tanpa biaya tambahan bagi penumpang terdampak. Sementara bandara mengimbau publik untuk datang lebih awal. Dan juga yang telah terus memantau status penerbangan secara real-time.
Bandara AS Kacau! Gaji Petugas Di Setop, Penerbangan Lumpuh
Selain itu, masih membahas Bandara AS Kacau! Gaji Petugas Di Setop, Penerbangan Lumpuh. Dan fakta lainnya adalah:
Staf Bandara & Pengatur Lalu Lintas Udara Bekerja Tanpa Gaji
Hal ini menimbulkan dampak besar terhadap kehidupan puluhan ribu pekerja di sektor penerbangan. Salah satu dampak paling mencolok adalah kenyataan bahwa staf bandara. Dan juga pengatur lalu lintas udara (air traffic controllers). Terlebih yang berperan penting dalam menjaga keselamatan dan kelancaran transportasi udara. Maka harus tetap bekerja tanpa menerima gaji selama shutdown berlangsung. Dalam struktur birokrasi federal, pekerjaan mereka di kategorikan sebagai “essential services” atau layanan vital. Serta yang tidak boleh berhenti meski pemerintah tidak berfungsi penuh. Karena itu, mereka tidak termasuk dalam kelompok pegawai yang di rumahkan sementara (furlough). Namun melainkan di wajibkan tetap menjalankan tugas dengan janji bahwa pembayaran gaji akan di berikan setelah shutdown berakhir (back pay). Namun, situasi ini membuat banyak dari mereka menghadapi kesulitan keuangan yang berat.
Menurut laporan Reuters dan Associated Press, lebih dari 60.000 pekerja keselamatan penerbangan. Serta yang termasuk pengatur lalu lintas udara, petugas keamanan bandara dari Transportation Security Administration (TSA). Dan juga staf operasional bandara lainnya. Kemudian juga bekerja tanpa menerima bayaran selama berbulan-bulan. Mereka tetap hadir di tempat kerja, menjalankan tugas-tugas krusial seperti mengatur rute pesawat, mengelola sistem radar. Sertamemeriksa penumpang dan bagasi, hingga memastikan keamanan terminal. Meskipun kondisi finansial pribadi mereka semakin menekan. Situasi ini menimbulkan efek psikologis dan sosial yang besar. Banyak pekerja mengaku kehabisan tabungan, menunggak tagihan rumah. Bahkan harus mencari pekerjaan tambahan di luar jam dinas hanya untuk mencukupi kebutuhan dasar keluarga. Kemudian juga beberapa di antaranya meminjam uang dari kerabat atau lembaga bantuan darurat. Di beberapa kota besar, serikat pekerja federal seperti American Federation of Government Employees (AFGE) membuka posko solidaritas.
Bandara AS Kacau! Gaji Petugas Di Setop, Penerbangan Lumpuh Hingga Saat Ini
Selanjutnya juga masih membahas Bandara AS Kacau! Gaji Petugas Di Setop, Penerbangan Lumpuh Hingga Saat Ini. Dan fakta lainnya adalah:
Dampak Keselamatan, Pelayanan, Dan Kepercayaan Publik
Keselamatan penerbangan menjadi salah satu sektor paling terancam selama ini. Meskipun pengatur lalu lintas udara (air traffic controllers) dan petugas keamanan bandara (TSA) tetap di wajibkan bekerja. Karena termasuk kategori “layanan esensial”. Terlebih banyak di antara mereka melakukannya tanpa gaji dan dalam kondisi fisik maupun mental yang menurun. Kondisi ini menciptakan risiko ganda: kekurangan staf akibat meningkatnya “sick call”. Dan tingginya beban kerja bagi petugas yang tetap bertugas. Menurut laporan Reuters dan Associated Press, menara pengatur lalu lintas udara di beberapa kota besar. Contohnya seperti New York, Chicago, dan Los Angeles beroperasi dengan kapasitas hanya 60–70 persen dari normal. Akibatnya, sistem navigasi udara menjadi lebih rentan terhadap kesalahan koordinasi. Kemudian juga keterlambatan komunikasi antarpos, dan peningkatan risiko keselamatan di udara. Selain itu, perawatan dan pengawasan teknis pesawat yang bergantung.
Terlebihnya pada lembaga-lembaga federal seperti Federal Aviation Administration (FAA) juga terganggu. Beberapa inspeksi rutin ditunda, dan proyek peningkatan sistem radar otomatis sempat di hentikan. Sementara karena anggaran tidak cair. Ini menimbulkan kekhawatiran bahwa jika shutdown berlanjut, keamanan struktural. Dan juga efisiensi penerbangan nasional bisa menurun drastis. Pelayanan publik di sektor transportasi udara juga mengalami kemunduran signifikan. Di bandara-bandara besar, antrian keamanan memanjang hingga dua kali lipat dari biasanya. Karena banyak petugas TSA yang absen atau bekerja lebih lambat akibat kelelahan dan tekanan emosional. Maskapai seperti Delta, United, dan American Airlines terpaksa menerapkan kebijakan fleksibilitas jadwal dan pembatalan tanpa biaya tambahan untuk meredakan kekecewaan pelanggan. Namun, langkah ini hanya menjadi solusi sementara. Karena gangguan utama berasal dari sisi pemerintah, bukan maskapai.
Jadi itu dia beberapa fakta mengenai gaji mandek, penerbangan AS chaos dari Drama Shutdown.