Hadapi Era Kendaraan Listrik, Ini Strategi Astra Otoparts
Hadapi Era Kendaraan Listrik, Ini Strategi Astra Otoparts

Hadapi Era Kendaraan Listrik, Ini Strategi Astra Otoparts

Hadapi Era Kendaraan Listrik, Ini Strategi Astra Otoparts

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Hadapi Era Kendaraan Listrik, Ini Strategi Astra Otoparts
Hadapi Era Kendaraan Listrik, Ini Strategi Astra Otoparts

Hadapi Era Kendaraan Listrik, Ini Strategi Astra Otoparts Yang Sampai Sekarang Sangat Pesat Dengan Perkembangannya. Halo semua, para pemerhati industri otomotif di Indonesia! Tentu pergeseran menuju masa EV sudah di depan mata. Tren ini tidak hanya mengubah cara kita berkendara. Akan tetapi juga menuntut semua pemain di industri otomotif untuk beradaptasi. Serta termasuk penyedia komponen kendaraan. Dan tentunya di salah satu raksasa di sektor ini, Astra Otoparts, tentu tidak tinggal diam. Terlebih menyadari potensi besar sekaligus tantangan yang ada. Maka Astra Otoparts telah menyiapkan strategi jitu untuk menyambut masa depan elektrifikasi. Bukan lagi hanya soal memproduksi komponen untuk mesin konvensional. Namun kini fokus mereka juga beralih pada pengembangan suku cadang untuk Hadapi Era ini. Mari kita selami lebih dalam langkah-langkah adaptif yang di ambil oleh mereka.

Mengenai ulasan tentang Hadapi Era kendaraan listrik, ini strategi Astra Otoparts yang telah di lansir sebelumnya oleh kompas.com.

Pembangunan Infrastruktur Stasiun Pengisian Listrik / Charging Station

Hal ini yang menjadikan pembangunan infrastruktur stasiun pengisian kendaraan listrik. Ataupun charging station sebagai salah satu strategi utama dalam menghadapi era elektrifikasi di Indonesia. Langkah ini di wujudkan dengan menghadirkan berbagai tipe pengisian daya. Terlebihnya mulai dari wall-mount AC charger berdaya 7 kW untuk kebutuhan ringan, fast charger DC 30–60 kW. Serta yang di tempatkan di pusat keramaian seperti mall dan restoran cepat saji. Tentunya hingga rencana pengembangan ultra fast charger dengan daya lebih dari 150 kW untuk mendukung pengisian super cepat. Astra juga memanfaatkan jaringan yang sudah di milikinya. Contohnya seperti gerai Astra Otoservice, Shop&Drive, hingga gedung Menara Astra. Agar lokasi pengisian bisa lebih mudah di akses. Selain di area bisnis milik Astra, perusahaan ini juga bekerja sama dengan pihak ketiga. Tentunya seperti KFC Indonesia, pengelola mall.

Hadapi Era Kendaraan Listrik, Ini Beberapa Ragam Strategi Astra Otoparts

Kemudian juga masih membahas Hadapi Era Kendaraan Listrik, Ini Beberapa Ragam Strategi Astra Otoparts. Dan misi lainnya yaitu:

Di Versifikasi Produk Komponen Ke Komponen Elektrifikasi (EV & Hybrid)

Mereka juga menjadikan diversifikasi produk komponen ke arah elektrifikasi. Tentunya sebagai salah satu strategi penting dalam menghadapi transisi menuju kendaraan listrik di Indonesia. Jika sebelumnya fokus utama ada pada komponen kendaraan berbahan bakar internal combustion engine (ICE). Namun kini mereka mulai mengembangkan portofolio yang mencakup komponen khusus kendaraan listrik (EV). Dan juga hybrid. Di versifikasi ini dilakukan karena kebutuhan pasar otomotif sedang bergerak ke arah elektrifikasi. Baik melalui kendaraan full battery electric vehicle (BEV) maupun hybrid electric vehicle (HEV). Dalam praktiknya, Astra Otoparts membagi arah pengembangan produk menjadi dua kategori. Tentunya yaitu common parts dan specific parts. Common parts adalah komponen yang sifatnya masih bisa di gunakan di semua jenis kendaraan. Baik ICE maupun elektrifikasi, contohnya komponen suspensi, ban, atau beberapa produk sistem pengereman.

Sementara specific parts adalah komponen yang khusus di kembangkan untuk kendaraan listrik dan hybrid. Misalnya hybrid damper, komponen pendingin untuk sistem baterai, unit inverter, hingga bagian-bagian penunjang sistem motor listrik. Dengan pengembangan dua jalur ini, mereka tetap bisa menjaga pasar lamanya. Serta yang sekaligus menyiapkan diri untuk segmen baru. Strategi di versifikasi juga di dukung oleh investasi di bidang riset dan pengembangan (R&D). Kemudian juga mereka akan memperkuat laboratorium serta unit rekayasa. Terlebihnya untuk menciptakan komponen yang sesuai dengan standar elektrifikasi globa. Serta melakukan reskilling dan upskilling tenaga kerjanya agar mampu memproduksi komponen berteknologi tinggi. Hal ini penting karena teknologi EV dan hybrid membutuhkan tingkat presisi. Dan keamanan yang lebih kompleks, terutama terkait sistem kelistrikan dan manajemen baterai. Selain mengandalkan kemampuan internal, mereka membuka diri untuk berkolaborasi dengan OEM.

Tantangan & Peluang Astra Otoparts Di Tengah Dominasi EV

Selain itu, masih membahas Tantangan & Peluang Astra Otoparts Di Tengah Dominasi EV. Dan misi lainnya adalah:

Inovasi & R&D Untuk Teknologi Baru

Mereka juga menempatkan inovasi dan kegiatan riset & pengembangan (R&D) sebagai pilar utama. Tentunya dalam strategi menghadapi era kendaraan listrik nasional. Perusahaan menyadari bahwa transisi menuju elektrifikasi tidak hanya soal menyediakan komponen baru. Akan tetapi juga soal menguasai teknologi, standar keselamatan. Serta tren otomotif global yang terus bergerak cepat. Fokus utama R&D mereka adalah mengembangkan produk-produk yang sesuai dengan kebutuhan kendaraan listrik (EV) dan hybrid. Baik untuk pasar domestik maupun untuk rantai pasok global. Upaya ini meliputi penciptaan komponen-komponen elektrifikasi. Tentunya seperti sistem pendingin baterai, inverter, motor listrik, hingga komponen khusus seperti hybrid damper. Karena yang berfungsi meredam getaran pada kendaraan hybrid. Inovasi ini dilakukan agar Astra Otoparts tidak hanya menjadi pemasok tradisional. Akan tetapi juga mampu menyediakan produk bernilai tambah tinggi untuk industri otomotif masa depan. Selain pengembangan produk, Astra Otoparts juga berinvestasi dalam reskilling.

Dan upskilling tenaga kerja. Perusahaan menyadari bahwa teknologi EV membutuhkan keahlian baru di bidang elektronika, software, dan manajemen energi. Terlebih yang berbeda dari keahlian tradisional manufaktur komponen mesin berbasis bahan bakar. Dengan program pelatihan dan transfer pengetahuan, para insinyur. Serta teknisinya di persiapkan agar mampu mendesain. Kemudian juga memproduksi komponen yang sesuai dengan standar elektrifikasi internasional. R&D juga di arahkan pada pemanfaatan teknologi digital seperti Internet of Things (IoT). Dan sistem manajemen energi pintar, hingga pengembangan solusi untuk integrasi kendaraan listrik dengan infrastruktur pengisian daya. Misalnya, mereka melalui Astra Otopower tidak hanya menjual perangkat charger. Akan tetapi juga mengembangkan sistem monitoring dan kendali jarak jauh berbasis aplikasi. Karena yang merupakan hasil inovasi teknologi terapan di bidang energi. Dalam konteks global, mereka juga yang menjajaki kerja sama.

Tantangan & Peluang Astra Otoparts Di Tengah Dominasi EV Yang Kian Pesat

Selanjutnya juga masih membahas Tantangan & Peluang Astra Otoparts Di Tengah Dominasi EV Yang Kian Pesat. Dan strategi lainnya adalah:

Kolaborasi Dengan Produsen Mobil (OEM), Termasuk Merek Luar

Salah satu strategi pentingnya dalam menghadapi era kendaraan listrik nasional. Tentunya adalah membangun kolaborasi erat dengan produsen mobil (OEM/Original Equipment Manufacturer). Serta termasuk merek-merek luar negeri. Kolaborasi ini menjadi kunci karena industri otomotif berbasis elektrifikasi. Karena tidak dapat berkembang hanya dengan mengandalkan pemain lokal. Namun melainkan membutuhkan dukungan dari ekosistem global yang sudah lebih matang. Terlebihnya dalam teknologi kendaraan listrik. Mereka menempatkan dirinya bukan sekadar pemasok komponen tradisional. Akan tetapi sebagai mitra strategis bagi OEM yang ingin mengembangkan. Maupun memasarkan kendaraan listrik di Indonesia.

Melalui jaringan produksi dan distribusi yang luas, Astra mampu menawarkan solusi end-to-end. Terlebihnya mulai dari penyediaan komponen lokal yang sesuai standar Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Dan hingga dukungan teknis dan logistik yang terintegrasi. Dalam praktiknya, mereka juga menjalin kerja sama dengan berbagai OEM global. Baik dari Jepang, Korea, Tiongkok, maupun Eropa. Misalnya, perusahaan mendukung suplai komponen untuk kendaraan hybrid dan listrik buatan Toyota, Honda. Dan juga dengan merek Jepang lainnya. Serta yang sudah lebih dulu mengembangkan teknologi elektrifikasi. Selain itu, Astra juga mulai masuk ke dalam rantai pasok OEM dari Tiongkok dan Korea yang agresif. Tentunya untuk mengekspansi pasar EV. Kemudian dengan menawarkan komponen seperti baterai, inverter, charger, dan sistem pendingin baterai.

Jadi itu dia strategi-strategi Astra Otoparts dalam EV saat ini untuk Hadapi Era.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait