Pemakaman Langit Sebuah Tradisi Unik Masyarakat Tibet
Pemakaman Langit Sebuah Tradisi Unik Masyarakat Tibet

Pemakaman Langit Sebuah Tradisi Unik Masyarakat Tibet

Pemakaman Langit Sebuah Tradisi Unik Masyarakat Tibet

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Pemakaman Langit Sebuah Tradisi Unik Masyarakat Tibet
Pemakaman Langit Sebuah Tradisi Unik Masyarakat Tibet

Pemakaman Langit Adalah Sebuah Tradisi Pemakaman Yang Unik Dan Sangat Jarang Di Temui Di Berbagai Budaya Di Dunia. Tradisi ini banyak di kenal di beberapa wilayah seperti di masyarakat Tibet dan beberapa suku di Tiongkok. Di mana jenazah tidak di makamkan dalam tanah tetapi di biarkan berada di ketinggian. Seperti di puncak gunung atau tempat terbuka di langit. Proses biasanya di lakukan dengan cara melepaskan jenazah ke alam terbuka. Di mana tubuh tersebut akan di ambil oleh burung pemakan bangkai seperti elang atau burung gagak. 

Bagi sebagian masyarakat yang menganut tradisi Pemakaman Langit. Tindakan ini bukan hanya cara untuk menguburkan tubuh. Tetapi juga merupakan bentuk penghormatan terhadap tubuh yang telah di tinggalkan. Dalam pandangan mereka tubuh yang di kembalikan kepada alam dengan cara tersebut. Di anggap sebagai pemberian untuk makhluk hidup lain. Sekaligus simbol kesatuan manusia dengan alam semesta. Proses pemakaman ini juga di ikuti dengan ritual-ritual keagamaan dan spiritual yang sangat sakral. Dalam beberapa tradisi juga di percaya dapat membantu jiwa almarhum. Untuk mencapai keadaan yang lebih tinggi atau tingkat spiritual yang lebih baik.

Memiliki aspek yang sangat kental dengan budaya lokal dan kepercayaan masyarakatnya. Meskipun saat ini tradisi ini semakin langka karena pengaruh modernisasi dan perubahan cara hidup. Beberapa masyarakat yang masih mempertahankan tradisi ini menganggapnya sebagai bagian dari warisan budaya yang harus di jaga. Selain itu meskipun sebagian besar dunia modern lebih memilih pemakaman konvensional. Pemakaman langit tetap menjadi simbol penting dalam menghormati kehidupan dan hubungan manusia dengan alam.

Sejarah Pemakaman Langit

Pemakaman langit merupakan bagian dari kepercayaan animisme dan Buddhisme. Yang melihat bahwa tubuh manusia hanya merupakan wadah sementara bagi jiwa yang abadi. Sejarah Pemakaman Langit dapat di telusuri kembali ke tradisi spiritual kuno. Yang berkembang di berbagai budaya di Asia khususnya di Tibet dan beberapa wilayah di Tiongkok. Tradisi ini mengajarkan bahwa setelah meninggal tubuh harus di kembalikan ke alam. Dalam bentuk yang paling murni yaitu melalui proses alami. Biasanya pemakaman ini di lakukan dengan melepaskan jenazah di tempat-tempat terbuka. Seperti puncak gunung atau dataran tinggi agar burung pemakan bangkai dapat mengambil tubuh tersebut. Simbol dari peralihan dari dunia material ke dunia spiritual.

Di Tibet tradisi ini di kenal dengan nama Jhator yang merupakan praktik melepaskan tubuh yang sudah meninggal. Agar di makan oleh burung pemakan bangkai. Masyarakat Tibet memandang pemakaman langit sebagai cara yang luhur untuk memberi makan makhluk hidup. Dan pada saat yang sama menghormati tubuh yang telah meninggalkan jiwa. Selain itu tradisi ini juga terkait dengan ajaran Buddha yang mengajarkan tentang ketidakkekalan tubuh manusia. Pemakaman langit di Tibet ini telah berlangsung selama berabad-abad dan menjadi bagian dari budaya spiritual mereka. 

Seiring berjalannya waktu pemakaman langit mulai menghilang dari banyak tempat. Karena pengaruh modernisasi dan perkembangan cara pandang masyarakat terhadap kematian. Di Tibet misalnya praktik ini semakin langka karena kendala dari hukum yang mengatur pemakaman. Dan kesulitan logistik untuk melaksanakan ritual ini di tempat-tempat tinggi. Meskipun demikian dalam beberapa komunitas yang masih mempertahankan tradisi ini. Pemakaman langit tetap di jaga sebagai bagian dari identitas budaya dan spiritual mereka. Tradisi ini juga menjadi simbol penghormatan terhadap alam dan kehidupan. Serta pengingat akan ketidakabadian tubuh manusia.

Tujuan Tradisi Penguburan Di Tibet

Tujuan Tradisi Penguburan Di Tibet khususnya yang di kenal sebagai pemakaman langit atau jhator. Untuk mengembalikan tubuh manusia kepada alam semesta setelah meninggal. Sesuai dengan ajaran Buddhisme yang mengajarkan tentang ketidakkekalan hidup. Dalam pandangan masyarakat Tibet tubuh fisik hanyalah wadah sementara bagi jiwa yang abadi. Oleh karena itu pemakaman langit di anggap sebagai cara yang paling murni. Dan paling mulia untuk mengembalikan tubuh ke alam. Dengan cara ini tubuh yang telah meninggal di berikan kembali kepada makhluk hidup lain. Terutama burung pemakan bangkai yang di anggap sebagai penerima berkah dari tubuh yang telah meninggalkan jiwa. 

Selain itu tujuan dari tradisi penguburan ini adalah untuk menghormati hubungan antara manusia dan alam. Dalam budaya Tibet alam di anggap sebagai entitas yang hidup penuh dengan energi. Dan tempat jiwa berinteraksi dengan kekuatan yang lebih tinggi. Pemakaman langit bukan hanya tentang menguburkan tubuh. Tetapi juga tentang memberikan penghormatan terhadap alam yang lebih besar dan siklus kehidupan. Dengan cara ini tubuh yang telah mati di anggap sebagai bagian dari siklus alami yang berkelanjutan. Mengalir dari kehidupan ke kematian dan kembali lagi ke alam melalui makhluk-makhluk hidup lainnya.

Tujuan lainnya adalah untuk memberi penghormatan kepada almarhum secara spiritual. Dalam tradisi Tibet kematian bukanlah akhir dari segalanya. Melainkan transisi ke kehidupan berikutnya. Oleh karena itu pemakaman langit di anggap sebagai cara terbaik untuk mempersiapkan jiwa almarhum. Untuk mencapai kebebasan dari siklus kelahiran dan kematian samsara. Proses ini juga terkait dengan upacara keagamaan yang melibatkan doa. Dan mantra untuk membantu proses transisi jiwa menuju kehidupan berikutnya.

Proses Pemakaman Langit

Proses Pemakaman Langit di mulai dengan persiapan tubuh almarhum. Yang di lakukan dengan penuh penghormatan dan kehati-hatian. Setelah seseorang meninggal tubuh akan di bersihkan dan di persiapkan untuk pemakaman. Sesuai dengan ajaran agama dan tradisi yang berlaku. Biasanya tubuh akan di perlakukan dengan penuh rasa hormat, di bungkus dengan kain atau tali tradisional. Dan di bawa ke tempat pemakaman yang terletak di daerah tinggi seperti puncak gunung atau tempat terbuka lainnya. Masyarakat Tibet percaya bahwa dengan meletakkan tubuh di tempat tinggi. Tubuh dapat di berikan kepada alam dengan cara yang lebih simbolis. 

Setelah tubuh almarhum di posisikan proses pemakaman langit akan melibatkan penyembelihan tubuh. Di mana bagian tubuh tertentu akan di bersihkan atau di siapkan untuk di makan oleh burung pemakan bangkai. Para pemimpin agama atau biksu akan memimpin doa dan ritual keagamaan. Untuk memohon agar roh almarhum dapat menemukan kedamaian dan kelahiran kembali yang lebih baik. Tubuh kemudian akan di posisikan dengan cara tertentu. Di mana burung pemakan bangkai seperti elang, gagak atau burung nasar dapat segera menemukan tubuh tersebut. Burung-burung ini yang merupakan bagian integral dari ekosistem alam Tibet. 

Selama proses pemakaman anggota keluarga dan masyarakat sekitar akan mengikuti ritual doa. Dan meditasi untuk membantu roh almarhum dalam perjalanan spiritualnya. Mereka percaya bahwa dengan melakukan ini mereka dapat membantu jiwa almarhum untuk mencapai kedamaian. Dan pembebasan dari siklus kelahiran dan kematian samsara. Pemakaman langit di anggap sebagai cara untuk mempercepat transisi jiwa menuju kehidupan berikutnya. Dan memungkinkan tubuh kembali ke alam. Proses ini tidak hanya di anggap sebagai penghormatan terhadap almarhum. Tetapi juga sebagai bentuk pengakuan terhadap keterhubungan manusia dengan alam terhadap Pemakaman Langit.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait