Modus Penipuan AI Sampai Petinggi OJK Menghimbau Waspada
Modus Penipuan AI Sampai Petinggi OJK Menghimbau Waspada

Modus Penipuan AI Sampai Petinggi OJK Menghimbau Waspada

Modus Penipuan AI Sampai Petinggi OJK Menghimbau Waspada

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Modus Penipuan AI Sampai Petinggi OJK Menghimbau Waspada
Modus Penipuan AI Sampai Petinggi OJK Menghimbau Waspada

Modus Penipuan AI Dalam Era Digital Yang Semakin Berkembang, Teknologi Kecerdasan buatan (AI) Sudah Menjadi Aspek Integral Dari Kehidupan. Namun, kemajuan ini juga di gunakan oleh oknum tidak bertanggung jawab dalam melaksanakan penipuan dengan modus yang semakin canggih. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengidentifikasi tren penipuan terbaru yang memaksimalkan teknologi AI. Untuk itu menghimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap modus-modus tersebut.  Salah satu modus yang terlacak ialah penawaran investasi ilegal dengan dalih penyewaan server AI. Penipu memanfaatkan keberadaan dan kompleksitas teknologi AI untuk menarik minat korban, menjanjikan keuntungan besar lewat investasi pada server AI. Masyarakat yang tertarik selanjutnya di minta untuk mentransfer sejumlah dana, namun pada akhirnya uang tersebut tidak pernah kembali.

Selain itu, penggunaan teknologi deepfake di mana AI di pakai untuk menipu suara dan wajah seseorang juga marak dalam penipuan. Pelaku dapat meniru suara atau wajah orang terdekat korban untuk meminta sejumlah uang atau informasi sensitif. Hal ini menjadikan korban sulit membedakan antara permintaan asli dan yang palsu. Petinggi OJK yakni ibu Friderica Widyasari Dewi mengatakan bahwa penipuan dengan modus semacam ini semakin marak. Beliau menegaskan pentingnya kewaspadaan masyarakat terhadap sejumlah penawaran yang terlihat menggiurkan namun tidak jelas legalitasnya. OJK juga sedang mempersiapkan implementasi Anti Scam Center (ASC) untuk mempercepat penanganan kasus penipuan di bidang keuangan. “Hal ini merupakan alarm peringatan bagi kita semua” ujarnya.

Dengan meningkatnya Modus Penipuan AI, kewaspadaan dan literasi digital menjadi poin utama dalam memproteksi diri dari kerugian finansial. OJK terus berusaha memberikan edukasi dan proteksi kepada konsumen. Namun peran aktif masyarakat dalam menjaga keamanan diri sendiri tetap sangat penting. OJK menekankan vitalnya kewaspadaan masyarakat terhadap sejumlah modus penipuan yang terus berkembang dan berinovasi. Masyarakat di himbau untuk tidak gampang tergiur dengan penawaran investasi yang menjanjikan keuntungan besar dalam waktu singkat.

Menilik Modus Penipuan AI Dengan Cara Perintah Transfer Uang

Dalam modus ini, pelaku memakai teknologi deepfake yang memanfaatkan AI untuk meniru suara atau video seseorang. Seperti atasan, kolega, atau bahkan anggota keluarga korban. Sebagai contoh, pelaku bisa mengirimkan pesan suara atau video yang mirip berasal dari manajer perusahaan, memerintahkan korban mentransfer sejumlah uang. Seperti pembayaran pemasok atau penyelesaian urusan bisnis penting. Suara atau wajah dalam video tersebut sangat mirip dengan orang yang di tuju, sehingga sulit bagi korban untuk menyadari penipuan.

Selain itu, pelaku juga menggunakan aplikasi pesan instan atau email, menggunakan akun palsu dengan profil yang menyerupai orang. Dalam pesan tersebut, pelaku memberikan perintah transfer uang secara lengkap, acap kali dengan alasan yang mendesak. Sehingga korban tidak sempat berpikir panjang. Dalam sejumlah kasus, korban bahkan di tekan secara emosional, contohnya dengan ancaman konsekuensi serius apabila perintah tidak segera di lakukan. Dampak dari modus ini cukup merugikan, terutama untuk korban individu maupun organisasi. Pada sejumlah kasus internasional, perusahaan kehilangan ratusan ribu dolar karena staf keuangan mereka menjadi korban penipuan seperti ini.

Di Indonesia, modus ini juga mulai terkonfirmasi, terutama di sektor bisnis yang membutuhkan komunikasi daring. Salah satu contoh kasus melibatkan seorang manajer keuangan yang menerima pesan suara dari “atasannya”, meminta transfer uang ke rekening tertentu. Menilik Modus Penipuan AI Dengan Cara Perintah Transfer Uang karena suara tersebut terdengar sangat meyakinkan. Manajer tersebut kemudian melakukan transfer tanpa verifikasi lebih lanjut. Setelah di selidiki, faktanya perintah tersebut palsu dan uangnya telah raib.

Cara Mencegah Kejahatan Ini

Kunci utama mencegah penipuan AI ialah dengan meningkatkan literasi digital. Individu dan organisasi harus memahami bagaimana teknologi AI bekerja serta modus yang kerap di pakai dalam penipuan. Contohnya, teknologi deepfake dapat di pakai untuk meniru suara atau wajah orang tertentu. Dengan mengenali ciri-ciri manipulasi, misalnya perbedaan kecil dalam gerakan bibir, latar belakang yang tidak konsisten, atau jeda suara yang aneh. Salah satu cara terbaik untuk melindungi diri ialah dengan selalu memverifikasi informasi. Jika menerima perintah transfer uang atau informasi penting lainnya. Pastikan untuk menghubungi pihak yang terkait lewat saluran komunikasi lain yang terpercaya.

Hindari membuat keputusan berdasarkan informasi yang di peroleh hanya dari satu sumber komunikasi. Terutama jika bersifat mendesak atau memuat tekanan emosional. Bagi organisasi, melaksanakan protokol keamanan finansial merupakan langkah kritis. Cara Mencegah Kejahatan Ini contohnya, setiap perintah transfer uang harus melewati sejumlah tahapan persetujuan. Sistem pengawasan transaksi juga harus di perkuat untuk mendeteksi kegiatan yang mencurigakan.

Pelaku penipuan kerap kali memanfaatkan data pribadi yang di dapat dari media sosial atau sumber lain untuk membuat manipulasi. Untuk itu, hindari membagikan informasi sensitif contohnya tanggal lahir, nama anggota keluarga, atau posisi pekerjaan di media sosial. Organisasi juga perlu memproteksi data internal dengan sistem keamanan yang kuat, contohnya enkripsi dan pembatasan akses. Jika menjadi korban atau mendeteksi upaya penipuan, segera laporkan kepada pihak terkait seperti OJK (untuk sektor keuangan) atau polisi siber. Langkah ini mampu membantu mencegah orang lain menjadi korban.

Upaya Lembaga Keuangan Memproteksi Data Masyarakat

OJK secara aktif memperingatkan masyarakat mengenai bahaya penipuan yang memanfaatkan teknologi AI. Melalui sejumlah media, OJK mengkonfirmasi modus-modus penipuan terbaru, contohnya penggunaan deepfake dalam video call untuk menjerat korban. Dengan edukasi ini, di harapkan masyarakat dapat lebih waspada dan tidak gampang tertipu oleh teknologi manipulatif. OJK sudah menyusun Panduan Resiliensi Digital sebagai bagian dari kebijakan percepatan transformasi digital perbankan. Panduan ini bertujuan untuk menaikkan ketahanan digital perbankan dalam menghadapi sejumlah ancaman, termasuk yang berasal dari penyalahgunaan teknologi AI.

OJK telah mengeluarkan regulasi terkait penggunaan AI, yang mengatur etika dan tata cara penerapan teknologi ini dalam bidang keuangan. Tujuannya adalah memastikan bahwa pemakaian AI di lakukan secara bertanggung jawab dan tidak di salahgunakan untuk aktivitas yang merugikan masyarakat. Upaya Lembaga Keuangan Memproteksi Data Masyarakat, OJK bekerja sama dengan berbagai pihak. Mengadakan seminar dan pelatihan mengenai strategi dan inovasi dalam pencegahan fraud.  Kegiatan ini di peruntukkan untuk meningkatkan kapasitas pelaku industri jasa keuangan dalam menghadapi tantangan penipuan yang semakin canggih.

Dengan maraknya pemakaian aplikasi super (super app) yang mengintegrasikan sejumlah layanan fintech, OJK menghimbau pentingnya perlindungan data yang kuat. OJK menegaskan bahwa keamanan data pengguna wajib menjadi prioritas penting untuk penyedia layanan. Untuk mencegah penyalahgunaan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. OJK mendesak lembaga jasa keuangan untuk menerapkan electronic Know Your Customer (e-KYC) sebagai cara pencegahan penipuan. Dengan e-KYC, proses verifikasi identitas nasabah menjadi lebih tepat dan efisien, sehingga dapat meminimalkan risiko penipuan yang memanfaatkan identitas palsu. Itulah tadi berita yang membahas Modus Penipuan AI.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait