News
Peringatan Dini Longsor Di DIY: Cek 3 Lokasi Wisata Ini!
Peringatan Dini Longsor Di DIY: Cek 3 Lokasi Wisata Ini!

Peringatan Dini Longsor Di DIY: Cek 3 Lokasi Wisata Ini Yang Telah Di Peringatkan Oleh BMKG Untuk Sebaiknya Di Ketahui. Halo para pelancong, wisatawan, dan warga Daerah Istimewa Yogyakarta! Tentu kota ini selalu memikat dengan keindahan alam. Terlebihnya mulai dari pantai eksotis hingga perbukitan hijau yang memanjakan mata. Namun, di balik pesona alam yang menawan itu, kita harus selalu waspada, terutama saat musim penghujan tiba. Peringatan Dini Longsor yang harus kalian ketahui. Keselamatan adalah prioritas utama, dan ada beberapa lokasi wisata populer yang secara geografis berada di zona risiko tinggi. Untuk itu, penting bagi kita semua untuk tahu dan waspada. Dan kami akan membagikan informasi krusial mengenai tiga lokasi wisata di DIY. Mari kita simak bersama lokasi mana saja yang harus di waspadai agar liburan anda tetap aman dan nyaman!
Mengenai ulasan tentang Peringatan Dini Longsor di DIY: cek 3 lokasi wisata ini telah di lansir sebelumnya oleh kompas.com.
Perbukitan Menoreh
Ia adalah rangkaian bukit yang membentang di wilayah Yogyakarta, Jawa Tengah, hingga sebagian Jawa Timur. Terlebih yang memiliki ketinggian sekitar 400–700 meter di atas permukaan laut. Kemudian kawasan ini di kenal karena keindahan alamnya. serta yang termasuk panorama lembah, sungai, dan perkampungan tradisional. Selain itu, Perbukitan Menoreh juga menjadi kawasan konservasi penting. dan menjadi habitat flora dan fauna lokal serta sumber mata air bagi masyarakat sekitarnya. Keunikan alam dan suasananya membuat Menoreh menjadi tujuan wisata populer. Terlebihnya seperti trekking, camping, agro wisata, dan desa wisata. Meski indah, Perbukitan Menoreh memiliki karakteristik geologi yang rentan terhadap longsor. Lereng yang curam, tanah lempung, breksi vulkanik. Dan juga batuan sedimen rapuh membuat kawasan ini mudah mengalami erosi, terutama saat hujan deras. Beberapa kawasan wisata di Menoreh yang berpotensi longsor. Tentunya antara lain Kalibiru di Kulon Progo, Mangunan di Dlingo, Bantul.
Peringatan Dini Longsor Di DIY: Cek 3 Lokasi Wisata Ini Yang Wajib Waspada!
Kemudian juga masih membahas Peringatan Dini Longsor Di DIY: Cek 3 Lokasi Wisata Ini Yang Wajib Waspada!. Dan lokasi lainnya ada di:
Pegunungan Sewu
Ia adalah rangkaian pegunungan kapur yang membentang sepanjang daerah Gunungkidul, Yogyakarta. Terlebih hingga sebagian Jawa Tengah dan Jawa Timur. Pegunungan ini memiliki ketinggian bervariasi antara 100 hingga 1.000 meter di atas permukaan laut. Tentunya dengan karakteristik bukit kapur (karst) yang curam dan berbatu. Serta banyak gua dan lembah yang menjadi ciri khas kawasan ini. Alamnya yang eksotis, dengan panorama bukit-bukit kapur yang unik. Maka hal ini yang menjadikan Pegunungan Sewu sebagai tujuan wisata populer. Terlebihnya seperti trekking, gua wisata, air terjun, dan spot foto alam. Namun, kondisi geologi kapur yang labil dan topografi curam membuat beberapa kawasan rawan mengalami erosi dan longsor. Terutama saat hujan deras atau jika vegetasi penahan tanah terganggu.
Beberapa kawasan wisata di Sewu yang memiliki potensi longsor tinggi antara lain:
- Puncak Kosakora dan Bukit Bego, Gunungkidul
- Kawasan ini populer untuk trekking dan spot foto sunrise. Lereng curam dengan batuan kapur rapuh dan jalur trekking yang sering dilewati pengunjung membuat tanah rawan longsor. Curah hujan tinggi dapat memicu pergerakan tanah, terutama pada jalur yang kurang stabil.
- Gua Pindul dan Air Terjun Srigetuk, Gunungkidul
- Area wisata gua dan air terjun ini terletak di lembah dan lereng curam. Jalur menuju gua atau air terjun yang menurun tajam dapat mengalami tanah labil, terutama saat musim hujan. Aktivitas wisata yang padat juga meningkatkan risiko erosi.
- Kawasan Desa Wisata Nglanggeran dan Gunung Api Purba
- Kawasan ini terkenal dengan panorama vulkanik purba dan trekking ke puncak bukit. Lereng vulkanik dan tanah kapur yang rapuh, di tambah hujan deras, membuat potensi longsor cukup tinggi. Jalur pendakian yang terbuka dan minim vegetasi.
Risiko Bencana: Mengintip 3 Kawasan Wisata Jogja Yang Rentan Longsor
Selain itu, masih membahas Risiko Bencana: Mengintip 3 Kawasan Wisata Jogja Yang Rentan Longsor. Dan wisata lainnya adalah:
Perbukitan Patuk Imogiri
Ia adalah bagian dari rangkaian perbukitan di wilayah Imogiri, Bantul, Yogyakarta. Tentu yang membentang dengan kontur tanah bergelombang dan lereng yang relatif curam. Ketinggiannya bervariasi antara 200 hingga 600 meter di atas permukaan laut. Kawasan ini terkenal dengan pemandangan alam yang hijau, kebun-kebun rakyat, perkebunan. Serta hutan pinus dan hutan campuran yang menjadi daya tarik wisata alam. Selain itu, Perbukitan Patuk Imogiri juga menjadi kawasan konservasi penting karena berfungsi sebagai sumber air dan pengatur ekosistem lereng. Namun, karakteristik tanah yang sebagian besar terdiri dari lempung, breksi. Dan juga tanah labil di lereng curam, membuat kawasan ini rawan mengalami longsor. Terutama saat curah hujan tinggi atau adanya gangguan vegetasi akibat pembangunan jalur wisata atau aktivitas manusia lainnya.
Beberapa kawasan wisata di Perbukitan Patuk Imogiri yang berpotensi longsor antara lain:
- Hutan Pinus Imogiri
Kawasan ini menjadi tujuan trekking, camping, dan spot foto. Lereng yang curam dan jalur tanah yang labil rawan mengalami pergerakan tanah saat hujan deras. Aktivitas wisata yang padat, seperti parkir di tepi lereng atau pembukaan jalur baru, meningkatkan risiko erosi. - Kebun Buah dan Agrowisata Patuk
Banyak perkebunan buah dan agrowisata yang berada di lereng. Curah hujan tinggi dapat membuat tanah di lereng lembab dan mudah longsor, terutama di area yang minim vegetasi penahan tanah. - Desa Wisata dan Trekking Alam Sekitar Imogiri
Jalur trekking yang mengarah ke desa-desa wisata atau puncak bukit melewati lereng curam dengan tanah rapuh. Longsor dapat terjadi pada jalur setapak yang kurang stabil, terutama setelah hujan lebat atau tanah terganggu akibat pembangunan fasilitas wisata.
Faktor pemicu longsornya yang meliputi curah hujan tinggi, aktivitas manusia dan juga topografi lereng curam.
Akankah Ada Penutupan Wisata Tersebut?
Selanjutnya juga masih membahas perihalnya dan timbul pertanyaan Akankah Ada Penutupan Wisata Tersebut?. Dan faktanya adalah:
Tidak Ada Penutupan
Beberapa kawasan wisata di Yogyakarta yang memiliki potensi longsor tetap di buka untuk umum tanpa penutupan. Meskipun risiko bahaya terutama meningkat saat musim hujan. Keputusan ini biasanya di ambil karena pentingnya pariwisata bagi ekonomi lokal. Dan adanya upaya mitigasi, dan edukasi pengunjung untuk tetap waspada. Salah satu kawasan adalah Kalibiru di Kulon Progo, yang terkenal dengan pemandangan Waduk Sermo dan spot foto di puncak bukit. Lereng curam di sekitar area trekking membuat tanah rawan longsor. Namun wisata tetap di buka karena jalur telah di lengkapi tanggul penahan tanah, jalur aman, dan papan peringatan. Pengunjung dapat menikmati panorama alam dengan tetap mengikuti aturan keselamatan.
Kawasan berikutnya adalah Hutan Pinus Mangunan di Dlingo, Bantul, populer untuk trekking dan fotografi alam. Meskipun terdapat lereng labil di sisi tebing yang berpotensi longsor. Namun wisata tetap beroperasi karena pengelola telah melakukan mitigasi. Terlebihnya seperti penanaman pohon penahan erosi, pembatasan area parkir di tepi lereng, dan jalur trekking yang aman. Pengunjung di imbau tetap mengikuti rute resmi dan instruksi pemandu lokal. Selain itu, Girimulyo dan area air terjun di Kulon Progo juga termasuk kawasan wisata yang rawan tanah bergerak. Jalur menuju air terjun cukup terjal, namun akses tetap d ibuka dengan beberapa tindakan pengamanan. Terlebihnya seperti peningkatan jalur trekking, pemasangan tangga atau penyangga tanah. Serta pemantauan rutin oleh pihak berwenang. Wisatawan di sarankan selalu waspada dan tidak keluar dari jalur resmi.
Jadi itu dia 3 lokasi wisata di DIY yang wajib di waspadai dari Peringatan Dini Longsor.