Bukan Sembarang Cuci, Ini Cara Efektif Menurut Saran Dokter
Bukan Sembarang Cuci, Ini Cara Efektif Menurut Saran Dokter

Bukan Sembarang Cuci, Ini Cara Efektif Menurut Saran Dokter

Bukan Sembarang Cuci, Ini Cara Efektif Menurut Saran Dokter

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Bukan Sembarang Cuci, Ini Cara Efektif Menurut Saran Dokter
Bukan Sembarang Cuci, Ini Cara Efektif Menurut Saran Dokter

Bukan Sembarang Cuci, Ini Cara Efektif Menurut Saran Dokter Yang Wajib Kalian Ketahui Untuk Tidak Asal-Asalan. Halo pembaca yang peduli akan kesehatan diri dan keluarga! Kita sering menganggap remeh aktivitas sederhana sehari-hari seperti mencuci tangan. Maka rasanya cukup membasahi dengan air, menggosok sebentar, dan selesai. Padahal, tahukah anda? Di balik kesederhanaannya, mencuci tangan adalah garda terdepan. Dan juga pertahanan paling dasar kita melawan serangan berbagai penyakit infeksi. Terlebihnya mulai dari flu ringan hingga kasus yang lebih serius. Sayangnya, banyak dari kita masih melakukannya dengan cara yang “Bukan Sembarang Cuci” alias tidak efektif! Karena kuman dan bakteri patogen seringkali bersembunyi di sela-sela jari, kuku. Serta di punggung tangan yang terlewatkan. Oleh karena itu, mari kita dengarkan Saran Dokter! Artikel ini akan mengupas tuntas langkah demi langkahnya yang paling efektif. Dan sesuai prosedur kesehatan, menjamin tangan anda benar-benar bebas dari ancaman penyakit.

Mengenai ulasna tentang Bukan Sembarang Cuci, ini cara efektif menurut saran dokter telah di lansir sebelumnya oleh kompas.com.

Basuh Tangan Dengan Air Mengalir Dan Sabun

Kedua hal ini merupakan langkah dasar yang sangat di anjurkan oleh dokter. Karena proses ini efektif menghilangkan kuman, virus, serta bakteri penyebab penyakit infeksi dari permukaan kulit. Air mengalir membantu membawa kotoran, minyak. Dan juga mikroorganisme langsung keluar dari tangan. Sementara sabun berperan memecah lapisan lemak dan protein tempat patogen menempel, termasuk struktur lipid pada virus tertentu seperti influenza atau COVID-19. Dokter menekankan bahwa mencuci tangan tidak cukup hanya membilas dengan air. Karena banyak mikroorganisme tidak akan hilang tanpa bantuan sabun yang berfungsi sebagai agen antiseptik dan surfaktan. Pembersihan tangan dilakukan dengan teknik yang tepat. Kemudian mencakup seluruh bagian tangan mulai dari telapak, punggung tangan. Dan sela-sela jari, ujung kuku, hingga pergelangan. Durasi minimal di anjurkan sekitar 20 detik. Tentunya agar proses pelunturan kuman berlangsung efektif.

Bukan Sembarang Cuci, Ini Cara Efektif Menurut Saran Dokter Yang Wajib Tahu

Kemudian juga masih membahas Bukan Sembarang Cuci, Ini Cara Efektif Menurut Saran Dokter Yang Wajib Tahu. Dan cara lainnya adalah:

Gosok Seluruh Permukaan Tangan

Hal ini adalah menggosok seluruh permukaan tangan secara menyeluruh dan merata. Karena sebagian besar patogen penyebab penyakit infeksi sering menempel di area yang sering terabaikan. Proses menggosok ini menghasilkan aksi mekanis. Terlebih yang membantu melepaskan kuman, virus. Dan bakteri dari kulit sebelum akhirnya di bersihkan dengan air mengalir. Tidak cukup hanya membilas atau mengusap ringan. Karena tanpa gesekan aktif, mikroorganisme yang bersembunyi dalam lipatan kulit, sela-sela jari, ujung kuku. Serta dengan punggung tangan sulit terangkat secara optimal. Dokter menjelaskan bahwa cara menggosok tangan yang benar harus mencakup telapak tangan. Kemudian punggung tangan, sela-sela jari, ibu jari, ujung jari dan kuku, serta pergelangan tangan. Gerakan menggosoknya di anjurkan dilakukan minimal selama 20 detik. Tentunya agar sabun memiliki cukup waktu bekerja memecah lapisan lemak dan protein tempat patogen menempel.

Teknik ini membantu mengurangi potensi penularan penyakit. Contohnya seperti flu, diare, infeksi saluran pernapasan, COVID-19, hepatitis A, hingga berbagai penyakit kulit. Mikroba patogen cenderung menumpuk di bagian kulit yang lembap dan tertutup. Terutama di bawah kuku dan lipatan jari. Itu sebabnya dokter menyarankan gerakan khusus. Terlebihnya seperti menggosok kuku di permukaan telapak tangan. Dan melakukan rotasi pada ibu jari untuk memastikan tidak ada bagian yang terlewat. Semakin kuat dan merata gerakan menggosok. Maka akan semakin efektif proses detoksifikasi mikroorganisme dari kulit. Selain itu, menggosok tangan dengan sabun juga membantu melunturkan lapisan minyak alami pada kulit yang sering menjadi tempat patogen bersembunyi, sekaligus melarutkan kotoran fisik seperti debu, lendir, atau sisa zat dari permukaan tangan. Menurut dokter spesialis infeksi, kebiasaan menggosok seluruh permukaan tangan secara benar dan konsisten terbukti.

Panduan Dokter: Cuci Tangan Efektif, Perisai Utama Dari Infeksi

Selain itu, masih membahas Panduan Dokter: Cuci Tangan Efektif, Perisai Utama Dari Infeksi. Dan cara lainnya adalah:

Jika Ingin Pakai Hand Sanitizer, Gunakan Dengan Tepat

Menurut dokter, hand sanitizer dapat di gunakan sebagai alternatif praktis mencuci tangan ketika tidak tersedia air mengalir dan sabun. namun penggunaannya harus dilakukan dengan cara yang benar agar tetap efektif membunuh mikroorganisme penyebab infeksi. Ia yang di anjurkan adalah yang mengandung kadar alkohol minimal 60% hingga 70%. Karena di bawah itu efektivitas dalam menghambat virus dan bakteri menjadi jauh lebih rendah. Pemakaiannya juga tidak boleh sekadar di oles atau di sentuh ringan. Namun melainkan harus digosok merata ke seluruh permukaan tangan hingga kering secara alami tanpa di bilas. Dokter menekankan bahwa penggunaan hand sanitizer tidak boleh menggantikan cuci tangan dengan sabun. Serta air dalam situasi tangan terlihat kotor, berdebu, berminyak. Atau setelah aktivitas berat karena bahan organik dan kotoran fisik. Terlebihnya dapat menghambat daya kerja alkohol dalam sanitizer.

Oleh karena itu, sanitizer ideal di pakai hanya ketika tangan secara visual bersih. Dan juga dalam kondisi darurat saat fasilitas cuci tangan tidak tersedia. Cara yang tepat menurut dokter adalah dengan meneteskan hand sanitizer secukupnya (sekitar 3 ml atau setara satu ruas jari) ke telapak tangan. lalu menggosok seluruh bagian tangan, mencakup telapak, punggung tangan, sela-sela jari. Serta dengan permukaan kuku, ibu jari, dan pergelangan. Proses penggosokan sebaiknya dilakukan minimal 20–30 detik hingga cairan menguap sepenuhnya. Karena keefektifannya bergantung pada waktu kontak langsung. Tentunya dengan kulit untuk membunuh mikroorganisme. Dokter juga mengingatkan bahwa mengibaskan atau mengelap tangan sebelum kering dapat mengurangi efektivitasnya. Dan membiarkan patogen bertahan. Selain itu, penggunaan berlebihan secara terus menerus tanpa pelembap dapat menyebabkan iritasi atau kulit kering. Sehingga di sarankan penggunaan lotion atau pelembap bila di pakai berulang.

Panduan Dokter: Cuci Tangan Efektif, Perisai Utama Dari Infeksi Yang Bisa Di Pahami

Selanjutnya juga masih membahas Panduan Dokter: Cuci Tangan Efektif, Perisai Utama Dari Infeksi Yang Bisa Di Pahami. Dan cara lainnya adalah:

Keringkan Tangan Dengan Benar

Cara ini merupakan tahap akhir yang sangat penting dalam prosedur cuci tangan. Karena tangan yang masih basah atau lembap dapat menjadi tempat ideal bagi bakteri. Dan virus untuk tetap hidup atau bahkan berkembang. Kondisi kulit yang tidak di keringkan dengan baik setelah mencuci justru berisiko mempercepat perpindahan patogen ke permukaan lain. Atau ke tubuh bila menyentuh area wajah. Oleh karena itu, pengeringan tangan tidak boleh di anggap sepele. Serta harus dilakukan secara tepat sesuai rekomendasi medis. Dokter menjelaskan bahwa metode terbaik untuk mengeringkan tangan adalah menggunakan tisu sekali pakai atau handuk bersih yang kering. Terutama di fasilitas umum.

Tisu sekali pakai di nilai paling higienis karena langsung di buang. Setelah di gunakan sehingga tidak menjadi sumber penularan silang. Bila menggunakan handuk di rumah, handuk harus sering di ganti. Kemudian di cuci secara rutin untuk mencegah penumpukan bakteri. Pengering tangan elektrik (air dryer) juga dapat di gunakan. Namun harus di pilih tipe yang mengalirkan udara kuat ke bawah. Akan tetapi bukan yang hanya meniupkan angin karena ada risiko menyebarkan mikroba ke udara sekitarnya. Proses pengeringan dilakukan dengan cara menepuk dan menyerap sisa air secara perlahan. Dan bukan dengan cara menggosok terlalu keras. Tentunya agar kulit tetap terjaga kelembapannya dan tidak mengalami iritasi. Pengeringan perlu mencakup seluruh bagian tangan. Mulai dari telapak, punggung tangan, sela-sela jari, hingga ujung jari dan bagian kuku.

Jadi itu dia cara-cara efektifnya menurut saran dokter dan Bukan Sembarang Cuci.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait